Metaranews.co, Pasuruan- Gagal ginjal akut yang mengakibatkan Muhammad Ali Hidayatullah, bayi satu tahun di Pasuruan meninggal dunia ternyata diketahui gejalanya. Sebelum meninggal dunia, anak dari Sufian, warga Desa Kebonrejo, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan sempat minum obat sirup penurun demam bermerek Sanmol dengan kandungan paracetamol. Setelahnya ada gejala yang dialami Ali sebelum divonis gagal ginjal akut. Ternyata putra kedua dari pasangan suami istri (pasutri) Sufian dan Amala ini tidak bisa kencing. Bahkan, bayi satu tahun juga mengalami sesak napas akibat penggumpalan cairan di paru-parunya.
Sufian, ayah Ali menerangkan gagal ginjal akut yang dialami anaknya bermula saat sang buah hati mengalami demam tinggi. Ia berpikir, demam yang dialami Ali biasa saja seperti pada umumnya. Sehingga, ia memberikan obat sirup penurun demam merek Sanmol. Berselang dua minggu, balita ini pun mulai mengalami gejala tidak bisa kecing sejak Senin (10/10/2022) pagi.
“Anak saya pertama gak bisa pipis, karena saya piker demam biasa, gak kepikiran negatif awalnya,” terangnya.
Namun, kekhawatiran itu muncul ketika Ali tak dapat buang air kecil atau kencing. Karena tak kunjung membaik, keluarga memeriksakan anaknya ke puskesmas setempat. Dan puskesmas langsung merujuk korban ke RSUD Grati. Ketika dirawat, balita usia satu tahun mendadak mengalami sesak napas. Dari hasil pemeriksaan, Muhammad Ali Subadar Hidayatullah (1) divonis menderita gagal ginjal akut dan disarankan untuk rujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
“Masih satu malam dia drop dan napasnya enggos-engosan, ” ungkapnya.
Pihak dokter lalu mengambil sample darah korban. Ketika dirawat di ICU RSUD Dr Sutomo, Surabaya, kondisi kesehatan balita ini semakin menurun.
“Panasnya tinggi, bibirnya pecah-pecah, anakku gak bisa diinfus kecuali di kakinya, dokter minta butuh bantuan pernapasan besar dan harus di cuci darah,” imbuhnya.
Menurutnya, Ali harus cuci darah sebanyak tiga kali saat dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya. Miris lagi, bayi satu tahun ini sempat menjalani operasi pengambilan cairan yang menggumpal di paru-parunya.
“Setelah di rontgen, ada cairan harus diambil dengan cara ditusuk didada kanan. Tapi besoknya terjadi pedarahan dari sini (menunjuk dada) sama mulut,” jelasnya.
Proses perawatan yang dijalani Ali, kondisi bayi satu tahun asal Pasuruan semakin menurun. Hingga pada akhirnya, balita usia satu tahun ini pun menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (21/10/2022) sore pukul 15.00 WIB.