Metaranews.co, Kediri – Pengeroyokan berujung meninggalnya 1 warga binaan Lapas Kelas IIA Kediri rupanya sedikitpun tidak terekam kamera CCTV Lapas. Padahal pihak pengelola sudah memasang sebanyak 40 kamera di area lapas.
Kepala Lapas Kelas IIA Kediri Asih Widodo, membenarkan kejadian tersebut tidak terpantau kamera CCTV karena saat kejadian berada di dalam kamar.
“Jadi memang tidak terlihat oleh CCTV, kejadian itu diketahui saat memasukkan warga binaan usai gelaran apel didalam kamar B10,” kata Asih, Senin (31/10/2022).
Menurut Asih, dilihat dari hasil rekaman CCTV pada jarak terdekat pada pukul 13.00 WIB, usai melakukan penganiayaan 3 pelaku yakni Bagus, Hendro, dan Sigit terlihat keluar dari kamar B10.
Tidak lama kemudian, petugas Lapas datang ke kamar B10 untuk melihat situasi ditemukan korban Miftahul Rohmah sudah tergeletak dengan sejumlah luka di kepala.
Korban langsung dilarikan ke klinik medis Lapas, hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. “Setelah dibawa ke klinik, dinyatakan tim medis dokter dan perawat untuk segera dibawa rujuk ke RS Bhayangkara,” jelasnya.
Namun sepanjang 2 jam korban dilakukan perawatan di RS Bhayangkara Kediri, korban Miftahul dinyatakan meninggal.
Kemudian pihak keamanan Lapas, mengambil alih keamanan dan sejumlah tiga terduga pelaku yang sempat terekam kamera CCTV, kini sudah diasingkan ke tempat khusus saat itu juga.
Hingga kini, penyidikan terus dilakukan oleh pihak kepolisian terkait tewasnya korban narapidana ini. Tidak menutup kemungkinan adanya pelaku baru saat penyidikan. “Secara hukum kita serahkan kepada pihak kepolisian, jenazah korban seketika itu juga dimakamkan,” pungkasnya.