Warkop TMT Kediri, Booster kala Lelah dengan Rutinitas Pekerjaan

Metaranews.co
Menu di Warkop Tuk Mudal Tugurejo (TMT) di Jalan Tejosari, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Metaranews.co, Kediri- Kesibukan dalam beraktivitas dapat menimbulkan kebosanan. Sehingga, ketika kebosanan dalam rutinitas itu menyelimuti seseorang akan berpotensi menurunkan produktivitas dalam pekerjaan dan karir. Oleh karena itu, perlu waktu menenangkan diri dan refreshing.

Sobat Metara tak perlu kebingungan mencari tempat mana yang cocok untuk menambah booster itu. Di Kediri ada Warkop Tuk Mudal Tugurejo (TMT) yang punya ragam sajian kuliner yang dapat mengembalikan semangat Sobat Metara.

Warung kopi dengan suasana pedesaan ini berada di perbatasan Kota Kediri dan Kabupaten Kediri. Tepatnya, di Jalan Tejosari, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Warkop TMT dikelilingi pepohonan yang asri menambah nuansa tenang setiap pelanggan.

Lalu bagaimana menunya? Sobat Metara perlu mampir dan mencicip beberapa menu yang endul dan andal.

Ika Aisyah Sari, owner Warkop TMT, menyebut ada beberapa menu andalannya. Ada Sego Wakul atau Bancakan yang bisa dinikmati bersama keluarga atau pasangan terkasih. Hanya dengan Rp 100 ribu, pecinta kuliner akan mendapatkan porsi lengkap nasi ayam dan varian lengkap yang dapat menggugah selera makan. Cita rasa ayam bacem khas Yogyakarta dapat dirasakan para penikmat kuliner di Kediri.

Tak lupa ada beberapa menu minuman hangat yang cocok dinikmati pada musim hujan seperti saat ini. Ada Wedang Uwuh, Jahe Serai, dan Matemon (madu teh lemon) dengan harga murah sekali, yakni mulai Rp 8 ribu.

“Menu favorit ada sego wakul atau sego bancakan, harga 100 ribuan untuk 5 orang. Minuman Es Pelempuan, sereh jahe, ada matemon madu teh lemon, wedang uwuh, harganya mulai dari 8 ribu,” tutur perempuan 31 tahun ini.

Ika yang juga seorang presenter di Kediri ini menjelaskan memulai bisnis kuliner ini karena melihat lokasi yang dapat membawa ketenangan para pengunjung. Menurut Ika, selama dua tahun ini bisnis kuliner yang digelutinya itu terus berkembang karena selalu ada varian menu baru. Sehingga membuat pelanggan setianya selalu bertambah.

“Kuliner di kediri ini memang harus mengikuti pasar di Kediri. Harus mengembangkan kuliner kita selain murah juga nyaman dan enak. Tak lupa harus punya inovasi untuk mengembangkan menu agar para pelanggan tidak bosan. Jadi setiap ke TMT selalu ada yang baru lagi,” imbuh Ika.

Sedangkan inspirasi nama Tuk Mudal Tugurejo (TMT) ini diambil dari sebuah sumber mata air di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Yakni, rumah dari eyang buyut Ika. Diharapkan nama ini dapat memberikan rezeki untuk banyak orang sekitar, seperti layaknya sumber air tersebut. (Tyo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *