Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Jasad pemuda yang tenggelam saat mencari ikan di Sungai Brantas, Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, akhirnya ditemukan.
Pemuda bernama Safrian Adinata (20), warga Desa Selokajang tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jasadnya ditemukan di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Selasa (8/4/2025) malam.
Jarak lokasi korban tenggelam hingga ditemukan di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, kurang lebih sekitar 20 kilometer.
Koordinator Tim SAR Gabungan, Andris Dwi Prasetya mengatakan, petugas mendapat informasi dari pekerja tambangan soal jenazah korban pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
Pekerja tambangan di Desa Bangoan, Tulungagung, melihat jasad korban hanyut di sungai sekitar tambangan.
“Pekerja tambangan menginfokan ke posko dan kami tindaklanjuti. Lalu kami hadang di Desa Bangoan, dan jasad korban kami evakuasi malam itu juga,” kata Andris, Rabu (9/4/2025).
Dikatakan Andris, jasad korban ditemukan mengambang bersama sampah di pusaran air. Kondisi jasad korban sudah melepuh dan sebagian kulit mengelupas.
“Jasad korban sudah rusak, sulit dikenali. Tapi karena ada ciri khusus, salah satu jari kaki hilang dan sudah dikonfirmasi ke keluarga,” ujarnya.
Menurut Andris, proses evakuasi jenazah korban berlangsung sekitar dua jam. Saat itu kondisi debit air naik dan arusnya deras.
“Evakuasi lumayan lama, karena kondisi arus deras dan debitnya naik,” kata Andris.
Seperti diketahui, Safrian Adinata (20), warga Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, dilaporkan tenggelam saat mencari ikan dengan cara menaburkan obat di Sungai Brantas.
Korban mencari ikan bersama beberapa temannya. Pada saat itu korban bertugas untuk menghadang ikan yang mengambang karena mati terkena obat.
Korban dan teman-temannya yang mengetahui ikan tersebut mengambang di sebelah selatan sungai langsung berenang dari utara ke selatan menyebrangi sungai.
Saat berada di tepi sebelah selatan sungai, korban merasa tidak kuat dan berteriak minta tolong sambil melambaikan tangan. Teman korban yang mengetahui hal tersebut berusaha menolong, dan selang beberapa waktu korban sudah tenggelam.