Air Sumur yang Terdampak Rembesan Minyak SPBU Tempurejo Kediri Dinyatakan Nol TPH, Begini Respon Warga

SPBU Tempurejo
Caption: Warga RT 05, RW 02, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, saat menyalakan kran air sumurnya yang diduga terdampak kebocoran pipa SPBU setempat. Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) menyampaikan hasil uji atas beberapa sumur air warga yang terdampak kebocoran pipa SPBU di RT 05, RW 02, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jumat (2/8/2024).

Salah satu anggota tim dari Laboratorium Remediasi Lingkungan ITS, Ipung Fitri Purwanti menyatakan, dari sebanyak 14 sumur warga yang terdampak kebocoran pipa SPBU, 11 di antaranya dinyatakan nol petroleum hydrocarbon (TPH) atau bebas kandungan minyak.

Bacaan Lainnya

Sedangkan tiga sumur warga lainnya masih menyisakan TPH.

“Dari 14 sumur warga, 11 sudah nol TPH,” kata Fitri kepada wartawan, Jumat (2/8/2024).

Fitri menyampaikan, meski 11 sumur warga sudah dinyatakan nol TPH, namun belum dipastikan apakah air sumur tersebut layak dikonsumsi atau tidak.

Air sumur warga masih perlu di uji kelayakan mutunya, agar kondisinya benar-benar steril.

Sementara itu, salah seorang warga terdampak, Ahmad Satrio Novianto, mengaku masih mencium bau minyak dan timbul rasa aneh meski sudah dinyatakan nol TPH.

Ia pun bersama sejumlah warga meminta agar pihak SPBU mengembalikan kondisi sumur-sumur warga yang terdampak, agar kembali normal seperti sedia kala.

Jika tuntutan tersebut belum bisa dipenuhi, maka pihaknya meminta agar pemberian bantuan air bersih dan dana kompensasi sebesar Rp 1.500.000 per KK terdampak dari pihak SPBU tidak dicabut.

“Warga meminta untuk bantuan masih terus diberikan sampai air sumur normal kembali sedia kala,” pungkas Ahmad.

Pos terkait