Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Aksi heroik terjadi di tengah kerusuhan yang melanda kompleks Gedung DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Sabtu (30/8/2025).
Tidak hanya merusak dua bangunan utama, kerusuhan juga menjalar ke 18 kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Museum Bagawanta Bhari.
Sejumlah artefak museum raib dijarah massa, di antaranya satu kepala arca Ganesha, tiga wastra berupa kain batik, dan sejumlah buku kuno.
Namun, masterpiece museum berupa arca Bodhisatwa serta bata berinskripsi mantra berhasil diselamatkan.
Sosok di balik penyelamatan tersebut adalah Edris, Koordinator Juru Pelihara Kabupaten Kediri. Bersama empat rekannya, ia nekat masuk ke gedung museum yang sudah dikepung massa dan dilalap api.
“Saat ada info massa menuju gedung DPRD dan Pemkab Kediri, saya diperintahkan oleh Pak Mustika (Plt Kepala Disparbud) dan pak Eko (Kabid Sejarah dan Purbakala) untuk menyelamatkan masterpiece museum,” kata Edris, di sela bersih-bersih museum, Rabu (3/9/2025).
Edris menambahkan, sebelum menuju museum dirinya yang tengah menjaga stan pameran di Exhibition Museum 2025 di Kota Kediri.
“Saya diperintah saat di lokasi pameran, sampai di sini massa sudah mengepung gedung museum, api sudah menyala, saya mau masuk kesulitan,” kenangnya.
Dengan tekad bulat, Edris langsung membungkus arca Bodhisatwa dengan kain, sementara rekan-rekannya mengamankan artefak lain yang lebih kecil dan mudah dibawa. Mereka bahkan sempat berhadapan dengan massa.
“Kami sempat menghalangi mereka, bahkan massa sempat memukul kita. Lalu kita lari keluar, itu pun tak mudah karena banyak massa di luar,” ceritanya.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi, mengaku prihatin atas peristiwa tersebut. Pihaknya masih melakukan pendataan dan inventarisasi kerugian.
“Kita masih belum bisa menghitung kerugian, saat ini masih fokus pendataan dan inventarisasi. Nanti teman-teman kita kumpulkan untuk mengetahui apa-apa yang rusak dan hilang,” jelas Mustika.
Untuk sementara, sejumlah artefak yang berhasil diamankan dipindahkan ke save house. Adapun benda-benda berukuran besar tetap ditempatkan di Museum Bagawanta Bhari.