Anggaran Makanan untuk Balita Stunting di Jombang yang di Dalamnya Ditemukan Belatung Capai Rp 3,7 M

Stunting Jombang
Caption: Sayur sup yang terdapat ulat. Doc: Istimewa

Meraranews.co, Kabupaten Jombang – Makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil (Bumil) yang dikeluhkan warga karena di dalamnya ditemukan belatung dan ulat ternyata anggaran pengadaanya mencapai Rp 3.711.229.500.

Anggaran miliaran rupiah itu dialokasikan untuk satu bulan kegiatan di Pos Pemulihan Gizi (PPG) se-Kabupaten Jombang.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, Budi Nugroho, membenarkan pemberian makanan tambahan itu untuk satu bulan ke depan. Namun kini pendistribusiannya telah dihentikan.

“Itu baru mulai kemarin, dan sekarang sudah dihentikan,” jelas Budi saat dikonfirmasi Metaranews.co, Rabu (15/11/2023).

Menurut Budi, rencananya makanan tambahan untuk balita dan bumil itu akan dibagikan ke 4.075 ibu hamil, serta balita stunting dan wasting sebanyak 22.050 balita.

“Harga satu makanan untuk ibu hamil sebesar Rp 21.500, sedangkan untuk balita Rp 16.500. Harga itu belum termasuk dipotong pajak,” papar Budi.

Jika dikalkuasi, maka total anggaran untuk satu harinya mencapai Rp 90.287.500.

“Jadi itu (anggarannya) belum dibayarkan ke penyedia. Hanya satu hari kemarin saja,” papar Budi.

Untuk penyedia sendiri, lanjut Budi, dipilih melalui e-katalong. Adapun yang terpilih ialah PT Karya Pariwisata Indonesia, beralamat di Jl Sukarno Hatta No 55.

“Jadi ini kita hentikan dulu, kami juga redesain lagi programnya,” bebernya.

Rencananya, setelah ini penyedia makanan akan dibagi per kecamatan, sehingga tidak terlalu membankan apabila dikerjakan oleh satu penyedia saja.

“Kalau satu penyedia ngayai satu kabupaten sepertinya keberatan. Nanti dibagi perkecamatan. Tapi tetap penyedia harus masuk e-katalog,” ungkapnya.

Metaranews.co telah mencoba mengonfirmasi permasalahan ini ke salah satu manajer PT Karya Pariwisata Indonesia, Riyadi Saputra, namun yang bersangkutan tak merespon.

Saat didatangi kantornya, salah satu pegawai meyebut bahwa Riyadi tidak ada di tempat. Sementara saat ditelepon yang bersangkutan tak menjawab.

“Maaf pak Riyadi sedang berada di luar. Nanti saya bikinkan jadwal lagi untuk bertemu,” ujar Dita, salah satu pegawai PT Karya Pariwisata Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, pemberian makanan tambahan untuk balita stunting di Jombang dikeluhkan sejumlah warga, Senin (13/11/2023).

Di Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito misalnya, di dalam makanan tambahan tersebut ditemukan ulat dan belatung.

Pos terkait