Anggota DPRD Kaltim Firnadi Ikhsan Resmikan Festival Kampung Tuha dan HUT ke-390 Desa Jembayan

Festival Kampung Tuha
Caption: Anggota DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, memotong tumpeng tanda dimulainya Festival Jembayan Kampung Tuha ke-6 sekaligus peringatan HUT ke-390 Desa Jembayan, Sabtu (12/7/2025). Doc: Metaranews.co

Metaranews.co, Kutai Kartanegara – Hari ini, Sabtu (12/7/2025), suasana Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) dipenuhi nuansa budaya dan sejarah.

Hal itu terlihat saat Anggota Komisi II sekaligus Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, didaulat membuka Festival Jembayan Kampung Tuha ke-6 yang bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-390 Desa Jembayan.

Acara dimulai dengan ziarah ke Makam Aji Pangeran Sinom Panji Mendapatkan ing Martapura, Raja Kutai Kartanegara ke-8 yang dulu memerintah dari Pamarangan, wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Jembayan, sebelum pusat pemerintahan berpindah ke Tepian Pandan atau Tenggarong oleh Sultan Aji Muslihudin.

Turut hadir dalam pembukaan acara ini sejumlah tokoh penting, termasuk Tokoh Adat Kesultanan Awang Yacoub Luthman, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Plt Sekcam Loa Kulu, jajaran Polres dan Kodim, para kepala desa, lembaga adat, serta tamu undangan dari berbagai lapisan masyarakat.

“Festival ini bukan hanya perayaan tahunan, tapi juga cara kita menghormati sejarah, dan menghidupkan nilai heroik para pendiri Kutai dalam membangun daerah ini,” ungkap Firnadi.

Firnadi menambahkan, rangkaian kegiatan festival ini berlangsung hingga 15 Juli 2025, di antaranya pawai pembangunan, atraksi hiburan tradisional, serta kegiatan UMKM, yang menjadi sarana perekat persatuan sekaligus ruang interaksi sosial masyarakat.

“Kegiatan ini penting untuk merekatkan semangat gotong royong dan kebersamaan warga. Selain itu, festival ini berdampak positif pada sektor pariwisata dan perekonomian desa, khususnya bagi pelaku UMKM,” ujar legislator Dapil Kukar ini.

Festival Jembayan Kampung Tuha kini telah menjadi agenda tahunan yang tak hanya dirayakan oleh masyarakat setempat, tetapi juga menjadi perhatian publik sebagai perwujudan kekuatan budaya lokal yang hidup dan tumbuh dalam semangat kekinian. (ADV)

Pos terkait