Metaranews.co, Kota Kediri – Pascakerusuhan dalam aksi demonstrasi yang berujung penjarahan aset pemerintah pada Sabtu (30/8/2025), Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota dan Kabupaten akan meningkatkan pengamanan dengan menggelar patroli gabungan 24 jam nonstop.
Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, menyatakan bahwa personel akan ditempatkan di titik-titik strategis, terutama lokasi yang rawan.
Dalam operasi ini, polisi mendapat bantuan dari 700 pasukan Kodim 0809/Kediri dan 1.000 pasukan Brigif 16/Wirayudha.
“Kami akan lakukan patroli gabungan berskala besar,” tegas Anggi, Rabu (3/9/2025).
Petugas gabungan akan menyisir seluruh jalan di Kota Kediri menggunakan motor.
Jika menemukan kerumunan massa tanpa aktivitas mencurigakan, maka petugas akan mengimbau mereka untuk segera pulang.
Hal itu dilakukan untuk menghindari terulangnya skema kericuhan yang tidak terduga sebelumnya.
“Kami tidak ingin hal seperti itu (aksi kericuhan) terulang lagi di wilayah Kediri Kota,” ujarnya.
Senada, Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji, juga menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas para pelaku perusakan, pembakaran, dan penjarahan.
Menurut Bramastyo, tindakan tersebut telah melewati batas dan masuk dalam kategori tindak kriminal.
“Bagaimanapun juga, aksi kericuhan hingga penjarahan seperti kemarin (Sabtu 30 Agustus 2025) tidak dibenarkan, sudah melewati batas. Itu sudah masuk tindak kriminal,” tegasnya.
Bramastyo mengimbau kepada masyarakat agar tetap berada di rumah apabila tidak ada kepentingan mendesak.
“Tidak perlu berada di jalanan hingga larut malam. Mendingan di rumah saja,” imbaunya.
Tersangka Terus Bertambah
Sebagai wujud keseriusan dalam menegakkan hukum, Polres Kediri Kota dan Kabupaten telah mengamankan sejumlah orang yang diduga terlibat dalam aksi anarkisme pasca-demo.
Jumlah terduga pelaku yang diamankan terus bertambah seiring berjalannya proses identifikasi.
Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Leksana, mengatakan pihaknya mengamankan sembilan orang tambahan pada Sabtu malam hingga Minggu (31/8/2025) pagi.
Penangkapan ini terpisah dari 20 orang yang sudah ditangkap sebelumnya, di mana tujuh di antaranya telah dipulangkan.
“Total dari dua puluh orang yang ditangkap kemarin, tujuh orang sudah kembali ke rumah,” jelas Cipto.
Di sisi lain, Polres Kediri tengah mendalami peran ratusan remaja yang diduga terlibat dalam penjarahan dan kerusuhan.
Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji, menyebut timnya sedang memeriksa rekaman CCTV di kompleks Pemkab Kediri untuk mengidentifikasi pelaku lain.
“Kalau memang alat bukti cukup, pasti kami amankan. Walaupun pelakunya tidak termasuk yang 123 yang sudah kami amankan, pasti akan kami amankan lagi. Artinya, ada kemungkinan pelaku lainnya,” sebutnya.
Sebelumnya, Polres Kediri telah mengamankan 123 remaja di beberapa wilayah seperti wilayah Kecamatan Ngasem, Gurah, Papar, dan Pare.
Bramastyo juga mengimbau masyarakat yang masih menyimpan hasil jarahan untuk segera mengembalikannya.
“Bagi yang merasa ikut menjarah barang-barang saat aksi kemarin, kami beri kesempatan untuk segera mengembalikan ke Mapolres Kediri. Silakan juga hubungi hotline kami di 085695101452,” pungkasnya.