Bediding Diprediksi Terus Berlangsung hingga Agustus 2025, Ini Penjelasan BMKG Kediri

BMKG Kediri
Caption: Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Kelas III Dhoho (BMKG Kediri), Alfiansyah Pradana, menunjukkan kondisi wilayah Kediri saat ini melalui monitor pengawasan BMKG, Kamis (10/7/2025). Doc: M Nasrul/Metaanews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Beberapa hari terakhir, suhu malam di sejumlah wilayah Jawa Timur terasa lebih dingin dari biasanya.

Fenomena ini terjadi di tengah perkiraan musim kemarau pada Juli hingga September 2025 yang seharusnya cenderung panas.

Namun, hawa dingin justru menyelimuti beberapa daerah, terutama di Kediri dan sekitarnya.

Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Kelas III Dhoho (BMKG Kediri), Alfiansyah Pradana menjelaskan bahwa Kediri dan sekitarnya saat ini sedang memasuki siklus tahunan musim kemarau yang disebut “Bediding.”

Menurut Alfiansyah, bediding adalah kondisi lingkungan dengan suhu udara yang terasa lebih dingin dari rata-rata pada musim kemarau.

“Ini adalah siklus tahunan. Jadi saya rasa masyarakat sudah mengetahui akan hal itu,” kata Alfian saat dikonfirmasi METARA, Kamis (10/7/2025).

Penurunan suhu ini disebabkan oleh angin muson Australia yang membawa massa udara dingin dan kering ke Indonesia.

Suhu akan terasa lebih dingin saat langit bersih tanpa awan karena panas dari permukaan bumi lebih cepat menghilang ke atmosfer.

Alfiansyah menyebutkan bahwa suhu normal minimum pada bulan-bulan sebelum Juli berkisar antara 23 hingga 24,0° Celsius.

Ia tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi dingin ini akan semakin meningkat, mengingat penurunan suhu yang signifikan terjadi di awal bulan.

“Kami belum bisa memastikan, dikarenakan, saat ini masih memasuki awal bulan Juli. Tapi kelihatannya suhu dingin ini tidak jauh dari tahun kemarin (2024),” terangnya.

Beberapa faktor utama yang berkontribusi pada penurunan suhu ekstrem ini meliputi ketinggian wilayah, posisi geografis, dan kelembaban udara lokal.

Pada tahun 2024, Alfiansyah mencatat bahwa penurunan suhu terparah terjadi pada 18 Juli dengan suhu mencapai 20,6° Celsius. Diperkirakan, penurunan suhu ini akan terus berlangsung hingga Agustus 2025.

BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi multivitamin dan mengenakan pakaian tebal.

“Pantau terus informasi dan peringatan dini cuaca dan iklim melalui kanal resmi BMKG. Jangan langsung percaya pada informasi yang viral di media social terutama yang tidak mencantumkan sumber resmi,” pungkasnya.

Pos terkait