Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang tahun 2024 semakin memanas.
Salah satu kandidat, yakni Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sugiat terancam gigit jari, lantaran belum mendapat rekom dari partai politik.
Sebelumnya, Sugiat yang merupakan mantan Pj Bupati Jombang itu telah mendaftarkan dirinya sebagai kader partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), sebagai upaya mengantongi rekom.
Namun, mimpi Sugiat patah usai rekom dari DPP Gerindra jatuh kepada pasangan Bacabup dan Bacawabup Warsubi dan Salmanudin Yazid (Gus Salman).
Sugiat terancam tak dapat rekomendasi dari parpol lain sebagai kendaraan untuk maju Pilbup Jombang 2024.
Pasalnya, DPD Golkar yang mengantongi lima kursi di DPRD Jombang pun menyebut bila rekomendasi tidak akan jatuh kepada Sugiat.
“Tidak ada kemungkinan jatuh kepada Sugiat. Jadi pasti rekom Golkar pasti turun ke Warsubi dan Gus Salman,” jelas Ketua DPD Golkar Jombang, Andik Basuki Rahmat, saat dikonfirmasi, Rabu (14/8/2024).
Saat ditanya kapan rekom Partai Golkar akan turun, Andik menyebut bila pihaknya masih menunggu Musyawarah Nasional (Munas) pembentukan ketua definitif yang akan diselenggarakan pada 20 Agustus 2024.
“Rekomnya akan turun nunggu Munas tanggal 20 (Agustus), jadi menunggu ketua definitif dulu,” tuturnya.
Terpisah, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Jombang, Moh Syarif Hidayatullah (Gus Sentot) menyampaikan, bila rekom akan turun Minggu depan.
“Insyaallah minggu depan baru dapat rekom dari DPP Demokrat. Apapun keputusan DPP saya ketua DPC manut,” jelasnya.
Ditanya rekom DPP Demokrat akan jatuh kepada pasangan cabup dan cawabup siapa, Gus Sentot belum bisa memastikan.
“Sampai detik ini saya belum mendapatkan petunjuk dari DPP, karena nanti keputusan rekom dari DPP. Bisa jadi ke pasangan Mundjidah- Sumrambah, bisa jadi ke pasangan Warsubi- Salman,” kata dia.
Sementara terkait peluang Sugiat, ketua parpol yang memimpin enam kursi di DPRD Jombang ini menyebut bila sempat ada komunikasi saat pendaftaran bacabup dan bacawabup saja.
“Kalau ke Sugiat saya belum tahu. Sebelumnya kita ada sekadar komunikasi saat pendaftaran di DPC, tapi sudah tutup. Jadi waktu itu saya arahkan untuk mendaftar ke DPP Demokrat,” pungkas Gus Sentot.