Beras di Blitar Tembus Rp 17 Ribu Per Kilogram, Warga Pertanyakan Komitmen Pemerintah!

Beras Blitar
Caption: Pedagang beras di Pasar Pon Kota Blitar, Kamis (8/2/2024). Doc: Istimewa

Metaranews.co, Kota Blitar – Menjelang Pemilu 2024, harga beras di Kota Blitar terus merangkak naik. Bahkan kini harga beras eceran di pasaran Kota Blitar telah mencapai Rp 17 ribu per kilogramnya,

Artinya, untuk membeli lima kilogram beras warga harus mengeluarkan uang Rp 85 ribu. Harga beras tersebut merupakan yang tertinggi sejak beberapa tahun terakhir. Kondisi itu pun membuat masyarakat mengeluh.

Bacaan Lainnya

“Pemilu terus yang diurusi, sampai harga beras segini kok tidak ada kepedulian sama sekali. Ini pemerintah gimana,” ucap Siti, pembeli beras eceran di Pasar Pon Kota Blitar, Kamis (8/2/2024).

Harga beras sendiri memang terus mengalami peningkatan secara bertahap selama satu bulan terakhir. Warga sebenarnya juga sudah berteriak-teriak, namun tampaknya tidak didengar oleh pemerintah pusat.

Warga pun meminta agar pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap harga komoditas pangan yang melonjak. Bukan hanya memprioritaskan Pemilu 2024 saja.

“Berasa banget, biaya membengkak ini. Makanya beli eceran karena beli yang kemasan lima kilogram tidak cukup uangnya,” imbuhnya.

Harga beras di pasaran Kota Blitar ini memang meningkat Rp 1.400 per kilogram sejak tiga pekan terakhir. Harga beras medium yang sebelumnya Rp 62 ribu per lima kilogram kini menjadi Rp 69 ribu.

Sedangkan harga beras premium yang sebelumnya Rp 67 ribu per kemasan lima kilogram atau Rp 13.400 per kilogram, kini menjadi Rp 72 ribu per kemasan lima kilogram atau Rp 14.400 per kilogram.

“Iya, memang harga beras terus naik selama beberapa pekan terakhir, mungkin karena belum ada panen raya, kemudian stok berkurang dan harga melonjak,” kata Oen Huu, pedagang beras Pasar Pon Kota Blitar.

Diduga, mahalnya harga beras ini imbas dari berkurangnya stok akibat belum adanya panen raya. Para pedagang beras juga mengeluhkan berkurangnya pasokan dari distributor.

Pengurangan kiriman beras ini mencapai 50 persen lebih, dari yang biasanya mendapatkan kiriman enam ton beras, tapi kini pedagang hanya memperoleh dua ton beras untuk dijual.

“Biasanya dapat kiriman enam ton beras, tapi sekarang cuma dua ton saja,” tutup Oen Huu.

Pos terkait