BKSDA Kediri Evakuasi Temuan Buaya Muara 2 Meter di Janti Wates

Buaya Muara Kediri
Caption: Warga menangkap temuan buaya di Dusun/Desa Janti, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Doc: BKSDA Kediri

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kediri kembali melakukan evakuasi atas temuan seekor buaya di Dusun/Desa Janti, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Kamis (13/4/2023).

Buaya tersebut diketahui berjenis muara, dengan panjang dua meter.

Bacaan Lainnya

Resort Konservasi BKSDA Wilayah 1 Kediri, David Faturahman mengatakan, temuan buaya ini merupakan yang kedua kali. Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan evakuasi serupa pada bulan Maret tahun 2022 lalu.

“Sudah kali kedua ini (temuan buaya) berada di area yang sama,” kata David usai evakuasi, Kamis (13/4/2023).

David menerangkan, penangkapan buaya ini mulanya dilakukan sendiri oleh warga setempat, Rabu (12/4/2023). Kemudian, demi keamanan warga menyerahkan temuan buaya itu kepada Petugas Damkar Kabupaten Kediri.

“Seekor buaya ini diamankan dari rumah warga menuju markasnya Damkar, kini sudah kita evakuasi,” lanjut David.

Ia mengungkapkan, usai proses evakuasi, selanjutnya pihaknya akan fokus kepada penyelamatan satwa.

Satwa buaya tersebut nantinya akan dilakukan observasi dan rehabilitasi, dan apabila kondisi memungkinkan buaya itu akan dilepasliarkan ke lembaga konservasi.

“Namun itu ada timnya sendiri nanti. Kita akan konsen ke observasi dan rehabilitasi satwa,” jelasnya.

Terkait kondisi buaya ini, David belum dapat menjabarkan secara detail mengenai habitat asli buaya muara itu.

Sementara terkait dengan dugaan apakah buaya tersebut hewan liar, David menyebut dugaan itu perlu kajian lebih lanjut.

Sebab, lokasi temuan buaya itu jaraknya sekitar 10 kilometer dari sebaran terdekat di Sungai Brantas, sehingga kemungkinan besar buaya berjenis muara ini sengaja dilepasliarkan oleh masyarakat.

“Jaraknya kurang lebih 10 kilometer, dan rutenya melewati padat penduduk. Kayaknya tidak memungkinkan dari arah sana (Sungai Brantas) menuju ke atas sini. Besar kemungkinan hasil lepas liar masyarakat sengaja atau tidak sengaja,” pungkas David.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *