BPBD Kabupaten Kediri Petakan Jalur Rawan Bencana Saat Mudik Lebaran 2025, Waspadai Titik-titik Berikut

Jalur Rawan Bencana Kediri
Caption: Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno. Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memetakan jalur-jalur rawan bencana menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2025.

Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi potensi bencana yang mungkin terjadi selama periode tersebut.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno menjelaskan, pemetaan ini penting mengingat saat ini wilayah Kabupaten Kediri memasuki masa peralihan musim dari hujan ke kemarau.

Perubahan musim ini seringkali memicu cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang.

“Yang kita antisipasi adalah pohon tumbang yang terjadi di jalur-jalur mudik maupun balik lebaran,” kata Djoko, Sabtu (22/3/2025).

Berdasarkan pemetaan BPBD Kabupaten Kediri, berikut adalah titik-titik rawan bencana yang perlu diwaspadai.

Pertama di jalan nasional wilayah Kertosono hingga Kecamatan Kras. Kedua di Simpang Empat Bogo ke arah utara. Ketiga di Simpang Empat Bogo ke arah barat (Simpang Empat Papar).

Lalu keempat di Simpang Empat Bogo ke arah Kecamatan Pare. Kelima Jalan Kecamatan Gurah hingga Pare, dan keenam Jalur Plosoklaten.

“Titik-titik itu yang biasanya terjadi pohon roboh,” tutur Djoko.

Untuk meminimalisir risiko, BPBD Kabupaten Kediri telah bersurat kepada Balai Besar Jalan Nasional, Bina Marga Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk berkoordinasi dalam pemangkasan pohon-pohon yang berpotensi tumbang.

“Apabila hanya dari petugas BPBD (yang menanggulangi bencana) akan kesulitan dengan wilayah Kabupaten Kediri yang luas,” tambahnya.

Selain potensi pohon tumbang, BPBD Kabupaten Kediri juga memantau potensi banjir, meskipun trennya cenderung menurun karena kiini memasuki masa pancaroba.

Titik-titik rawan banjir yang dipetakan meliputi Pranggang, Plosoklaten, serta wilayah barat Sungai Brantas, yaitu Kecamatan Banyakan dan Kecamatan Grogol.

“Petugas juga mengantisipasi kebencanaan dengan patroli mobile di titik-titik rawan tersebut selama 24 jam,” pungkas Djoko.

Pos terkait