Bumbu Dapur, Lidah Buaya hingga Bentis Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit Gondongan

Gondongan
Caption: Wahyu, pemilik Rumah Herbal Wahyu Alam di Jalan Toga Banaran, Kelurahan Banaran, Kota Kediri, Rabu (23/10/2024). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Sejumlah ramuan herbal diyakini bisa menyembuhkan penyakit gondongan seperti bumbu dapur, lidah buaya, hingga buah bentis atau mengkudu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wahyu, pemilik Rumah Herbal Wahyu Alam di Jalan Toga Banaran, Kelurahan Banaran, Kota Kediri.

Bacaan Lainnya

“Kalau untuk pengobatan herbal secara umum banyak obat-obat yang bisa kita gunakan untuk pengobatan, salah satunya yang biasa dikonsumsi mulai bumbu dapur, tanaman lidah buaya, hingga buah bentis,” kata Wahyu, Rabu (23/10/2024).

Wahyu mengatakan, bumbu dapur yang bisa menjadi obat gondongan yakni bawang putih, garam, dan kunyit.

Bahan-bahan bumbu dapur tersebut, kata Wahyu, memiliki kandungan antivirus yang tinggi.

Selain itu, tanaman lidah buaya dan buah bentis yang dioleskan bisa mengurangi pembengkakan pada kelenjar ludah di bagian samping wajah penderita.

“Selain itu bisa juga kumur dengan air garam untuk menangkal antivirusnya. Kemudian banyak-banyak mengkonsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin A atau vitamin C, contohnya bisa kita konsumsi jeruk dan wortel,” jelasnya.

Wahyu melanjutkan, penyakit gondongan memang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang bagian tubuh di tenggorokan.

Penderita sakit gondongan bisa sembuh dalam waktu dua hari, tergantung kekuatan daya tahan tubuh.

Menurut dia, penyebaran kasusnya bisa melalui droplet dan lemahnya daya tahan tubuh, sehingga tidak bisa menangkal virus penyebab gondongan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, kasus penyakit menular parotitis atau yang dikenal gondongan sedang mengalami peningkatan secara drastis di Kota Kediri, Jawa Timur.

Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus itu tercatat ada 81 kasus per 15 Oktober 2024.

Kasus tersebut meningkat sejak Mei 2024 yang hanya tercatat sebanyak enam kasus.

Pos terkait