Cerita Esup Alami Komplikasi, dari Biaya Mandiri hingga Terbantu Penuh Oleh Program JKN

Program JKN
Caption: Esup menunjukkan kartu anggota BPJS Kesehatan. Doc: Humas BPJS Kesehatan Cabang Jember

Metaranews.co, Kabupaten Jember – Sesuai dengan amanat Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), setiap penduduk Indonesia diwajibkan untuk menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memastikan keaktifan kepesertaannya dalam Program JKN, baik untuk diri sendiri maupun anggota keluarga yang sebelumnya telah terdaftar.

Bacaan Lainnya

Bagi peserta yang status kepesertaannya tidak lagi aktif atau tidak lagi tertanggung dalam segmen sebelumnya, bisa segera beralih menjadi peserta dalam segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), yang lebih dikenal sebagai peserta mandiri.

Penyakit dapat menyerang kapan saja tanpa memandang waktu maupun usia, sehingga memiliki jaminan kesehatan menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi setiap individu.

Salah seorang peserta Program JKN, Esup (68), merasakan langsung manfaat dari kepesertaannya dalam program ini.

“Sebenarnya, saya sudah cukup lama sakit, tetapi awalnya saya berobat dengan biaya sendiri. Kalau tidak terdaftar di JKN, berobat ke rumah sakit membutuhkan biaya yang besar, dan itu sangat memberatkan, apalagi saya dan suami hanya bekerja sebagai buruh,” kata Esup.

“Menurut saya, manfaat JKN sangat besar, jadi saya langsung daftar sebagai peserta mandiri agar bisa terus mendapatkan perlindungan kesehatan,” lanjut Esup kepada METARA, Senin (8/12/2025).

Esup mengakui bahwa Program JKN memberikan manfaat besar bagi dirinya dan keluarganya. Sebagai peserta mandiri, ia menyadari pentingnya membayar iuran tepat waktu setiap bulan agar status kepesertaannya tetap aktif.

Baginya, membayar iuran JKN secara rutin merupakan prioritas utama, karena dengan begitu, ia tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu membutuhkan pengobatan.

“Dengan adanya Program JKN dan iuran yang cukup terjangkau, kami merasa lebih tenang karena memiliki perlindungan kesehatan,” terangnya.

“Sebagai peserta mandiri, saya menyadari bahwa membayar iuran tepat waktu sangat penting agar kepesertaan tetap aktif dan dapat digunakan kapan saja. Jika iuran dibayarkan tepat waktu, saya tidak perlu khawatir saat sakit karena bisa langsung berobat tanpa memikirkan biaya pengobatan,” imbuh Esup.

Esup mengungkapkan bahwa selama menjalani perawatan untuk komplikasi penyakitnya, ia tidak mengeluarkan biaya sama sekali karena seluruh biaya pengobatan telah ditanggung oleh Program JKN melalui BPJS Kesehatan.

Ia juga mengimbau masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN untuk segera mendaftar, agar tidak menunggu hingga sakit baru ingin bergabung.

“Percayalah, tidak ada ruginya menjadi peserta JKN. Dengan membayar iuran sebesar Rp35 ribu per orang per bulan, kita sudah mendapatkan jaminan layanan kesehatan saat sakit. Layanannya pun lengkap, mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga rumah sakit, semuanya ditanggung,” tuturnya.

“Saya sendiri rutin kontrol jantung dan diabetes di RSUD Kalisat setiap bulan, dan semuanya terjamin oleh JKN. Setelah mendaftar, pastikan kartu JKN tetap aktif dengan rutin membayar iuran sebelum tanggal 10 setiap bulannya,” sambung Esup.

Esup menyadari bahwa biaya pengobatan untuk penyakit yang dideritanya tidaklah sedikit, bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Bagi dirinya yang berprofesi sebagai buruh, jumlah tersebut tentu sangat besar dan sulit dijangkau.

Namun, berkat adanya Program JKN, seluruh biaya pengobatan tersebut dapat ditanggung sepenuhnya.

Ia pun merasa sangat terbantu dengan manfaat yang diberikan oleh JKN, yang meringankan beban keluarganya dalam mengakses layanan kesehatan.

“Saya sangat puas dengan pelayanan JKN. Tidak ada diskriminasi sama sekali, dan semua peserta mendapatkan pelayanan yang sama baiknya. Saya juga tidak mengalami kendala seperti yang sering diberitakan di luar sana,” paparnya.

“Semua prosesnya sangat mudah menurut saya, yang merasa sulit mungkin karena belum memahami prosedurnya. Jika ada kesulitan, peserta bisa langsung bertanya kepada petugas untuk mendapatkan solusi. Kalau sudah paham, pasti semuanya akan terasa lebih mudah,” jelas Esup.

Atas pengalamannya tersebut, Esup berharap BPJS Kesehatan dapat terus menjalankan Program JKN, sehingga dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.

“Semoga pelaksanaan JKN dapat semakin dipermudahkan. Karena melayani masyarakat, memudahkan orang lain juga. Semoga seluruh masyarakat Indonesia juga dapat merasakan manfaat dari program ini,” tutupnya. (ADV)

Pos terkait