Damayanti Dukung Program GratisPol Kaltim, Ingatkan Pentingnya Fasilitas yang Memadai

Damayanti
Caption: Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti

Metaranews.co, Kota Samarinda – Semangat pendidikan gratis dari pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud dan Seno Aji, mendapat dukungan dari Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti.

Namun, politikus PKB itu mengingatkan bahwa program “GratisPol” hanya akan efektif bila didukung sarana dan prasarana pendidikan yang mencukupi.

Bacaan Lainnya

Damayanti menyampaikan pandangannya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Kaltim beberapa waktu lalu.

Politikus PKB ini menegaskan bahwa keadilan dalam pendidikan tidak cukup dengan menghapuskan biaya sekolah saja, tetapi harus diiringi ketersediaan fasilitas yang mendukung proses belajar-mengajar.

“Semangat GratisPol itu bagus, bagaimana anak-anak kita bisa mengakses pendidikan tanpa terbebani kondisi finansial keluarga. Tapi pendidikan yang adil dan merata itu tidak bisa hanya bicara soal gratis, harus disertai fasilitas yang menunjang,” ujarnya.

Menurut legislator asal dapil Balikpapan itu, saat ini masih banyak kendala mendasar di lapangan.

Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data terakhir, hanya sekitar 51 persen lulusan SMP di Balikpapan yang dapat melanjutkan ke jenjang SMA. Hal ini dianggap sebagai sinyal kuat adanya kesenjangan akses pendidikan.

Damayanti menuturkan, persoalan ini bukan hanya soal biaya, tetapi juga terkait dengan kurangnya ruang kelas, guru, dan fasilitas penunjang lainnya.

“Kita tidak bisa bicara generasi emas 2045 hanya dengan menggratiskan biaya. Sekolahnya juga harus cukup, gurunya harus ada, kualitas pengajarannya juga harus ditingkatkan,” jelasnya.

Untuk itu, ia mendorong adanya sinergi yang kuat antara Dinas Pendidikan, DPRD, dan sektor swasta guna membangun roadmap pendidikan yang komprehensif dan berbasis data.

“Kalau kita bicara pembangunan sumber daya manusia, tidak bisa setengah-setengah. Ini harus komprehensif,” tegasnya.

Lebih lanjut, Damayanti menyarankan agar pelaksanaan program GratisPol dievaluasi secara berkala dan disertai indikator capaian yang terukur. Mulai dari tingkat partisipasi siswa, rasio guru-murid, hingga kualitas infrastruktur sekolah di daerah terpencil harus terus dipantau.

“Gratis itu penting, tapi tidak cukup. Jangan sampai masyarakat kita diberi harapan, tapi tidak ada tempat duduk di ruang kelas untuk anaknya,” ujarnya.

Selanjutnya, Damayanti menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi dalam mewujudkan visi besar Kaltim Emas 2045.

Ia memperingatkan bahwa kegagalan menyiapkan sistem pendidikan yang baik hari ini akan menjadi risiko besar di masa depan. (ADV).

Pos terkait