Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Ribuan masyarakat dari berbagai kecamatan berbondong-bondong mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Jumat (5/9/2025).
Kedatangan mereka bergotong royong membersihkan sisa-sisa puing gedung pascakerusuhan yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025) lalu.
Sejak pukul 07.00 WIB, halaman kompleks Pemkab Kediri sudah dipadati ratusan warga.
Aroma gosong masih menyengat, mengingatkan kembali pada insiden demonstrasi yang berujung ricuh, penjarahan aset, hingga pembakaran gedung.
Kegiatan kerja bakti ini menjadi bentuk kepedulian masyarakat terhadap rumah rakyat.
Dari anak-anak, remaja, hingga lansia tampak bahu membahu mengembalikan kebersihan lingkungan kompleks Pemkab Kediri.
Salah satu relawan asal Kecamatan Pare, Antok Renalta, menyayangkan aksi massa yang menyebabkan gedung terbakar.
“Sangat prihatin rasanya (dengan perbuatan massa aksi). Ini sudah melampaui batas,” ucapnya.
Menurut Antok, banyaknya masyarakat yang hadir dalam kegiatan bersih-bersih ini menunjukkan bahwa warga menolak aksi perusakan dan pembakaran gedung tersebut.
Ia juga berharap peran orang tua lebih ditingkatkan dalam mengawasi pergaulan anak-anak.
“Dengan dorongan dan keterlibatan orang tua dalam mendidik anak-anaknya, mungkin bisa mencegah kenakalan remaja atau anak-anaknya,” tutur Antok.
Tak hanya orang dewasa, kalangan pelajar juga ikut serta. Rivaldo Putra Hidayat (13) datang bersama teman-temannya dengan membawa sarung tangan. Ia mengaku simpati dengan tragedi yang terjadi.
“Waktu kejadian saya hanya melihat saja. Sangat ricuh waktu itu,” ujarnya.
Aksi solidaritas ini melibatkan sedikitnya 5.000 orang dari Kediri Raya hingga daerah tetangga seperti Trenggalek dan Nganjuk.
Mereka hadir untuk menunjukkan rasa empati sekaligus membantu memulihkan kondisi kompleks Pemkab Kediri yang kini hanya menyisakan puing.