Daya Beli Lesu, Pedagang Kambing di Jombang Keluhkan Sepi Pesanan Jelang Iduladha

Jombang
Caption: Kambing kurban saat hendak dijajakan di wilayah Jombang, Jumat (16/5/2025). Doc: Karimatul Maslahah/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Daya beli masyarakat terhadap hewan kurban, khususnya kambing, menjelang Hari Raya Iduladha tahun ini terpantau lesu.

Kondisi ini sangat berbanding terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika transaksi jual beli kambing sudah mulai ramai jauh sebelum hari raya tiba.

Bacaan Lainnya

Wage, seorang peternak sekaligus pedagang kambing asal Kecamatan Ngoro, Jombang, mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi pasar yang sepi.

Ia menyebut jumlah pesanan kambing yang diterimanya tahun ini jauh menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 dan 2024.

“Hingga saat ini, saya baru menerima enam pesanan kambing. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, sebulan sebelum Iduladha pesanan sudah ramai, dan calon pembeli setidaknya telah memberikan uang muka,” ujar Wage kepada wartawan, Jumat (16/5/2025).

Menurut Wage, situasi serupa juga dialami oleh hampir seluruh pedagang kambing di wilayahnya.

Kondisi ini, diduga Wage, imbas melemahnya daya beli masyarakat yang disebabkan oleh kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya.

“Banyak masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau mengalami penurunan penghasilan. Ini sangat berdampak pada kemampuan mereka untuk membeli kambing kurban,” jelasnya.

Wage juga menyoroti tingginya angka pengangguran sebagai faktor lain yang memperburuk situasi.

Minimnya lapangan kerja membuat banyak orang tidak memiliki penghasilan tetap, sehingga tak mampu membeli hewan kurban.

“Sekarang ini banyak yang masih menganggur, karena sulitnya mencari pekerjaan. Kalau tidak ada penghasilan, otomatis mereka tidak bisa berbelanja, termasuk membeli kambing untuk kurban,” imbuhnya.

Lesunya permintaan membuat Wage kesulitan memprediksi apakah akan terjadi lonjakan pembelian mendekati hari raya.

Ia mengaku belum menerima satu pun pesanan melalui telepon maupun daring, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya ketika pesanan sudah berdatangan bahkan dua minggu sebelum Iduladha.

“Tahun-tahun lalu, saya bisa menjual hingga 120 ekor kambing. Sekarang, jangankan bicara lonjakan permintaan, panggilan telepon dari calon pembeli saja belum ada,” tuturnya.

Melihat kondisi tersebut, Wage berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang memberikan perhatian lebih kepada para pedagang dan peternak kambing.

Wage juga berharap ada langkah nyata dari pemerintah untuk memantau langsung kondisi pasar, serta membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

“Harapan saya, pemerintah bisa melihat langsung kondisi kami di pasar hewan. Banyak pedagang yang kekurangan modal. Kami juga berharap ada upaya serius untuk menciptakan lapangan kerja, agar ekonomi masyarakat pulih dan daya beli kembali meningkat,” pungkasnya.

Pos terkait