Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mempunyai beragam tradisi unik, salah satunya Parade Cikar 2024.
Tradisi parade cikar ini mulai digelar sejak tiga tahun terakhir, guna melestarikan transportasi tradisional yang kini sudah mulai punah.
Salah satu peserta Parade Cikar, Hermani (49), mengaku sengaja ikut agenda tahunan tersebut karena ingin melestarikan muda transportasi cikar.
Sejumlah persiapan telah dilakukan warga Desa Pandan Toyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri ini, seperti memberikan jamu kesehatan ke ternak yang menjalankan cikar.
“Jamunya vitamin B komplek, beras kencur, dan telur. Fungsinya untuk kesehatan,” kata Hermani, Sabtu (7/9/2024).
Hermani mengatakan, ramuan jamu kesehatan itu diberikan ke sapi sejak tujuh hari sebelum digelar parade cikar.
Adapun jarak tempuh cikar dari kediamannya di Ngancar hingga titik kumpul parade di Balai Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem, mencapai 22 kilometer, dengan waktu tempuh lebih dari dua jam.
“Berangkat jam dua sampai tiba jam empat lebih,” jelasnya.
Untuk itu, kata Hermani, pemberian jamu kesehatan ke sapi sangat dibutuhkan, agar ternaknya tersebut prima saat menjalankan cikar saat parade berlangsung.
“Supaya jalan kaki dari rumah Kecamatan Ngancar ke Kediri kuat,” sebutnya.
Menurut Hermani, pada acara parade cikar ini dirinya telah menghias alat transportasinya dengan konsep hasil perkebunan dan pertanian desa.
“Saya menghias selama tiga jam, ada nanas, pepaya tomat, lombok, san sebagainya,” paparnya.
Perlu diketahui, parade cikar 2024 ini dilaksanakan di Jalan Simpang Lima Gumul (SLG), Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (7/9/2024).
Dihadiri sebanyak 41 cikar, parade transportasi tradisional itu dimulai dari Balai Desa Sumberejo hingga finish di kawasan SLG.