Metaranews.co, Kota Kediri – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kediri membersihkan Situs Gua Selomangleng akibat aksi vandalisme yang dilakukan orang tak bertanggungjawab.
Aksi vandalisme dengan menggunakan lulur warna putih itu ditemukan di sejumlah titik di gua peninggalan era Kerajaan Kadiri tersebut.
“Akhirnya kemarin sama teman-teman juru pelihara yang pernah mengikuti pemeliharaan batu-batu museum itu diberi obat, kemudian dibersihkan. Terus lulurnya itu mengelupas semua,” jelas Kepala Disbudpar Kota Kediri, Zachrie Ahmad, saat dikonfirmasi METARA, Jumat (7/2/2025).
Beruntungnya, lanjut Zachrie, aksi vandalisme tersebut tidak merusak bentuk dan keaslian batu yang ada di Gua Selomangleng.
Zachrie pun mengecam aksi tak terpuji tersebut. Pihaknya meminta masyarakat, khususnya pengunjung Gua Selomangleng, untuk tidak melakukan tindakan-tindakan vandalisme.
Sebab, aksi vandalisme tersebut dapat menyebabkan kerusakan Gua Selomangleng.
Menurut Zachrie, Gua Selomangleng merupakan situs cagar budaya yang harus dilestarikan keberadaannya.
“Karena Gua Selomangleng merupakan peninggalan sejarah, sebagai wahana untuk menambah belajar pada masyarakat, menambah wawasan untuk kebudayaan dan sejarah yang ada di Kediri,” ujarnya.
Zachrie melanjutkan, situs cagar budaya seperti Gua Selomangleng dilindungi undang-undang. Kegiatan pengerusakan atau vandalisme pun bisa terancam pidana.
Setelah ini, kata Zachrie, pihaknya akan memperketat pengawasan untuk mencegah agar kejadian vandalisme serupa di Gua Selomangleng tidak terulang.
“Untuk mengantisipasi kejadian yang seperti semula, penjaganya kemarin saya minta lebih banyak patroli. Kemudian sering melihat di area-area sekitar gua lebih ketat,” pungkasnya.