Metaranews.co, Kabupaten Jember – Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke sejumlah SPBU di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami kendala dalam beberapa hari terakhir.
Keterlambatan ini dipicu oleh kemacetan parah di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, serta penutupan Jalur Gumitir yang menghambat mobil tangki BBM kembali ke terminal untuk pengisian ulang.
Sales Brand Manager Pertamina Area Jember, Hendra Saputra, mengatakan bahwa situasi ini berdampak langsung pada suplai ke 41 lembaga penyalur BBM di wilayah Jember, termasuk satu SPBU nelayan (SPBUN).
“Kemacetan di Pelabuhan Ketapang mencapai 40 kilometer. Akibatnya mobil tangki tertahan dan tidak bisa segera kembali ke Terminal BBM Banyuwangi. Ini yang menyebabkan keterlambatan pengiriman ke Jember,” terang Hendra, Sabtu (26/7/2025).
Hendra menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir karena stok BBM sebenarnya dalam kondisi aman, baik secara nasional maupun di tingkat regional.
“Permasalahan ini bukan karena kelangkaan BBM, tetapi murni karena gangguan distribusi akibat kendala lalu lintas,” ujar dia.
Saat ini, sejumlah SPBU di Jember mengalami kekosongan stok, terutama untuk jenis pertalite dan bio solar.
Namun, Pertamina telah menyiapkan skema alternatif agar kebutuhan BBM masyarakat tetap terpenuhi.
“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah alih suplai dari Terminal BBM Surabaya dan Malang. Kebutuhan BBM di Jember sekitar 700 kiloliter per hari, dan kami terus mengupayakan agar distribusinya kembali lancar,” jelas Hendra.
Pertamina juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat distribusi, termasuk dengan aparat kepolisian dan otoritas transportasi.
“Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang. Kondisi ini bersifat sementara, dan kami terus bekerja agar penyaluran BBM kembali normal secepat mungkin,” pungkasnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melalui rilis resminya menyatakan turut memantau kondisi ini secara aktif, dan terus menjalin komunikasi dengan Pertamina dan instansi terkait untuk memastikan pasokan BBM ke seluruh wilayah tidak terganggu lebih lama.