DLH Kabupaten Kediri Klaim Belum Terima Laporan Soal Air Sumur Bor Baru Warga Plosolor yang Keruh

DLH Kabupaten Kediri
Caption: Mbah Sukamdi saat menunjukkan air di bak kamar mandinya yang didapat dari sumur bor baru, Rabu (28/5/2025). Doc: M Nasrul/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Warga Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, resah gara-gara sumur bor yang baru saja terealisasi airnya keruh, bercampur gumpalan putih.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, mengklaim bahwa pihaknya belum menerima laporan mengenai hal tersebut.

Bacaan Lainnya

Sementara kini, kata Putut, pihak DLH Kabupaten Kediri mesih menunggu hasil analisa uji laboratorium atas sumur warga yang sebelumnya diduga tercemar limbah pabrik gula.

“Tunggu ya, hari ini semua pengawas di DLH Kabupaten (Kediri) mendapatkan undangan koordinasi dengan DLH Provinsi terkait hasil analisa, tapi sudah ketemu atau belum saya kurang faham,” dalihnya, Rabu (28/5/2025).

Putut menambahkan, untuk temuan baru berupa gumpalan putih yang terdapat pada air sumur bor akan menjadi perhatian stakeholder terkait.

“Segala laporan baru silahkan adukan, kami akan menampung untuk menjadi bahan masukan,” terangnya.

Untuk diketahui, gumpalan putih ini berasal dari sumur bor yang baru saja dibuat oleh pemerintah desa, hasil kerja sama dengan PT SGN MKSO Dhoho.

Gumpalan putih ini seperti yang terlihat dari sumur bor baru di kediaman Mbah Sukamdi (72), salah satu warga terdampak pencemaran limbah.

Sukamdi mengaku sudah melaporkan temuan gumpalan putih ini ke pihak desa, namun belum ada tindakan konkret.

“Sudah kok, lewat Pak Wo (Kepala Dusun). Bahkan sudah diperiksa ke rumah, tapi katanya itu hal lumrah. Padahal kedalamannya sekitar 30 meter ke bawah,” tutur Mbah Sukamdi.

Menurut Mbah Sukamdi, air sumur bor baru ini tampak putih bak campuran air bekas sabun mandi. Bahkan air bercampur gumpalan putih ini mengeluarkan bau tak sedap.

“Ada yang bilang seperti karat, lumut, dan lain-lain. Tapi yang jelas saya mengartikannya sangat menyengat,” urai Mbah Sukamdi.

Saat ini, Mbah Sukamdi hanya mengandalkan air sumur bor baru untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mulai mandi dan keperluan lainnya.

Sementara untuk memasak, Mbah Sukamdi masih tetap menggunakan air dari hasil dropping PT SGN MKSO Kebun Dhoho.

“Ya tidak tahu lah gimana, yang jelas saya minta kebersihan air untuk kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Pos terkait