DPRD Kaltim Soroti Jalan Samarinda-Bontang yang Kembali Rusak, Minta PUPR Provinsi Lakukan Ini

DPRD Kaltim
Caption: Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi. Doc: Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Samarinda – Layaknya pita usang yang cepat robek, kondisi jalan nasional yang menghubungkan Samarinda dan Bontang kini kembali menuai sorotan.

Meski sempat diperbaiki setahun lalu, lintasan sepanjang 121 kilometer itu kembali berlubang akibat dilalui kendaraan berat bermuatan tambang.

Bacaan Lainnya

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menyampaikan bahwa perbaikan tahun lalu menggunakan aspal biasa tanpa perhitungan matang.

“Saya melihat perbaikan itu menggunakan aspal lagi, dan entah itu kualitas atau tidak sesuai dengan beban jalan itu sendiri. Kalau cuma diaspal kan kita saksikan lagi itu kerusakannya,” ujar Subandi saat ditemui di Gedung B DPRD Kaltim, Senin (14/7/2025).

Pernyataan ini menggarisbawahi kekhawatiran akan metode perbaikan yang bersifat tambal sulam dan tak memperhitungkan intensitas beban truk berat.

Menurut Subandi, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud atau Gubernur Harum pun telah merasakan langsung.

“Begitu jalan baru dikerjakan kemudian rusak lagi,” tuturnya.

Oleh karenanya, Subandi mendesak PUPR Provinsi Kaltim merencanakan ulang perbaikan dengan matang agar jalan tak cepat rusak saat dilalui truk bermuatan berat.

“Kita ketahui bahawa Samarinda-Bontang ini banyak sekali dilalui oleh kendaraan-kendaraan berat yang bermuatan berat. Kalau cuma diaspal, diperbaiki rusak lagi, diperbaiki rusak lagi,” tambahnya.

Subandi menilai jalan yang tahan lama tak bisa hanya memakai aspal, melainkan harus beton atau aspal khusus berkapasitas beban tinggi.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud sendiri memilih meninjau kondisi jalan via darat saat kunker ke wilayah utara.

Selepas menyerahkan penghargaan Program Gratispol dan Jospol, wartawan mencegat dan menanyakan langsung kondisi jalur Samarinda-Bontang.

Kunker tersebut dimaksudkan agar pemerintah bisa mengevaluasi lapangan, tidak hanya mengandalkan laporan.

Pakar jalan raya dari Universitas Mulawarman menilai bahwa perbaikan berkualitas rendah ditengarai oleh kurangnya kajian beban jalan dan pemilihan bahan baku yang tidak sesuai.

Subandi berharap pemerintah daerah dan PUPR Kaltim dapat segera menyusun master plan perbaikan jalan niaga itu.

“Kalau pun aspal, harus dipikirkan kembali aspal yang seperti apa yang mampu menopang beban kendaraan berat. Ini harus dihitung kembali dan direncanakan kembali,” tegasnya.

Selanjutnya, politikus dari Komisi III DPRD Kaltim tersebut menyampaikan bahwa bukan hanya jalan penghubung, namun juga wilayah Kutim menuju Bontang kini menunjukkan kondisi jalan yang kembali banyak lubang meski terhitung baru diperbaiki.

Menurutnya, hal ini patut menjadi evaluasi serius bahwa model perbaikan harus berubah, bukan hanya sekadar tambal sulam.

Nantinya, ucap Subandi, perbaikan jalan Samarinda-Bontang diharapkan mampu memperhitungkan beban berat kendaraan, teknik konstruksi yang tepat, dan material berkualitas, agar tidak menjadi pekerjaan sia-sia yang mengulang kerusakan dalam hitungan bulan.

Diperlukan pendekatan teknis dan strategis agar perbaikan jalan ini benar-benar tahan lama, dan mendukung kelancaran arus barang serta keselamatan pengguna jalan. (ADV)

Pos terkait