Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Dua ruang kelas di SD Negeri Jabon 2, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, hingga kini masih rusak berat dan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Kerusakan tersebut membuat proses belajar siswa harus dilakukan secara bergantian di ruang kelas lain yang masih layak.
Kepala SD Negeri Jabon 2, Wiji Utami mengatakan, kondisi bangunan yang rusak sudah berlangsung lama.
Dari empat ruang kelas yang mengalami kerusakan, dua ruang telah direhabilitasi pada Desember 2024, sementara dua ruang lainnya belum tersentuh perbaikan.
“Sebetulnya empat lokal ini sudah lama rusak, yang dua ruang sudah direhab Desember 2024 kemarin, tapi yang dua ini belum. Kondisinya terlalu parah, saya tidak berani menempati, takutnya berisiko terhadap anak-anak,” ujar Wiji, Jumat (4/7/2025).
Sejak tahun ajaran 2024/2025, dua ruang kelas rusak tersebut sudah tidak dipakai karena dikhawatirkan membahayakan keselamatan siswa.
Akibatnya, 43 siswa dari kelas 1 hingga 6 terpaksa harus berbagi ruang, membuat kegiatan belajar mengajar kurang nyaman.
Wiji mengungkapkan pihak sekolah telah mengajukan proposal perbaikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, namun hingga kini belum mendapat kepastian.
“Masalah di-ACC atau tidak, hanya dinas yang bisa menjawab. Paling tidak mereka harus bisa melihat kondisi sekolah seperti ini,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Rhendra Kusuma, menyatakan akan segera meninjau kondisi sekolah.
“Kita akan cek dulu ke lokasi apakah benar seperti itu, kemudian kalau ada anggaran maka akan kita perbaiki,” jelas Rhendra.
Rhendra juga menegaskan bahwa kerusakan bangunan bukan menjadi faktor utama sedikitnya siswa yang mendaftar di SD Negeri Jabon 2.
Ia menambahkan, perbaikan sebelumnya juga pernah dilakukan melalui dana Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2021 sebesar Rp 195 juta untuk perbaikan atap.
“Untuk prasarana itu kan tidak menjadi salah satu penyebab jumlah siswa mendaftar. Ketika bangunan mau ambruk, maka kita berkewajiban membenahi ruang kelas-ruang kelas tersebut,” tegasnya.