Metaranews.co, Kota Kediri – Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, angkat bicara atas kelangkaan elpiji tiga kilogram di wilayahnya.
Menurut Mas Abu, sapaan karib Abdullah Abu Bakar, kelangkaan tabung gas melon bersubsidi itu karena diduga tidak tepat sasaran.
“Tabung elpiji banyak disalahgunakan, orang mampu tapi belinya yang hijau (bersubsidi), sehingga pasti jatahnya pedagang kecil tersedot orang yang mampu,” ujarnya, Senin (24/7/2023).
Mas Abu pun meminta warga mampu agar membeli elpiji nonsubsidi. Hal tersebut agar stok elpiji tiga kilogram dapat digunakan oleh masyarakat miskin.
“Bagi keluarga yang mampu belilah tabung yang nonsubsidi, beli elpiji warna pink,” kata dia.
Selanjutnya, Mas Abu menyinggung ada perubahan kebijakan yang dilakukan Pertamina terkait distribusi elpiji bersubsidi. Di mana saat ini masih dalam tahap sosialisasi.
“Pertamina tidak ada pengurangan dan sebagainya. Cuma elpiji ini sekarang lagi diubah sistem subsidinya, jadi yang disubsidi bukan tabung, tapi manusianya,” paparnya.
“Tapi masih belum djalankan, mereka masih mendata dari Pertamina,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardani, membenarkan kelangkaan elpiji bersubsidi itu.
Terkait kelangkaan tersebut, pihaknya mengaku akan segera melakukan sidak di sejumlah tempat.
Sementara terkait rencana perubahan kebijakan pendistribusian elpiji subsidi, Wahyu menyebut pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pertamina.
“Kemarin dari Pertamina sudah menyampaikan beberapa informasi terkait program tepat sasaran untuk elpiji tiga kilogram, khusus untuk keluarga tidak mampu,” tuturnya.
“Ini adalah perubahan besar-besaran, orang tidak lagi kembali membeli sembarangan bebas. Pola pembiasaan ini yang mungkin terjadi (kelangkaan),” pungkasnya.