Elpiji 3 Kg Langka, Bupati Kediri Turun Tangan Sidak Pangkalan dan Agen

Elpiji Kediri
Foto Ilustrasi: Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, saat menyidak agen dan pangkalan elpiji, Rabu (26/7/2023). Doc: Maulida/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Isu kelangkaan elpiji tiga kilogram di Kabupaten Kediri saat ini tengah menjadi perhatian berbagai pihak.

Banyak masyarakat yang mengeluh akan sulitnya mendapatkan elpiji tiga kilogram di daerah mereka.

Bacaan Lainnya

Menindaklanjuti keluhan warga tersebut, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, melakukan sidak ke sejumlah agen dan pangkalan elpiji pada Rabu (26/7/2023).

Ada tiga lokasi yang menjadi sasaran sidak bupati muda itu. Sidak ini dilakukan bersama dengan aparat TNI-Polri, serta dinas perdagangan setempat.

“Kita masih terus menganalisa mata rantai problemnya ada di mana. Karena kalau menurut alur distribusi saat ini tidak terjadi masalah apapun,” ujar Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito Himawan Pramana, saat sidak di salah satu agen di Kecamatan Pare, Rabu (26/7/2023).

Mas Dhito mengatakan, pihaknya menduga ada beberapa faktor penyebab kelangkaan elpiji tiga kilogram yang terjadi di masyarakat.

Pertama, kata Mas Dhito, yakni karena penggunaan elpiji subsidi yang tidak sesuai peruntukan.

“Yang tidak diperbolehkan adalah sektor peternakan, pertanian, laundry, dan restauran. Untuk ASN juga kita cek, kalau ada yang menggunakan elpiji subsidi kita sanksi,” tegas Mas Dhito.

Sementara khusus bagi sektor peternakan dan pertanian, lanjut Mas Dhito, pihaknya berjanji akan mencarikan solusi.

Mas Dhito mengungkapkan, sebagai opsi awal pihaknya berencana meminjamkan tabung gas kepada pelaku dua usaha di sektor tersebut.

“Teman-teman peternak dan petani akan kita kumpulkan dan kita carikan solusinya. Sebenarnya sudah ada beberapa solusi, salah satunya adalah meminjamkan tabung gas dari Hisawana Migas,” ujar Mas Dhito.

“Jadi kita pinjamkan tabung, terus nanti yang bersangkutan bisa ngisi (gas) sendiri,” imbuhnya.

Sementara faktor kelangkaan kedua, tutur Mas Dhito, adalah tingginya permintaan masyarakat akhir-akhir ini.

“Mengingat di bulan kemarin banyak yang hajatan. Disusul tanggal merah ternyata dropping-nya libur, maka kita menduga akhirnya pasokan elpiji kurang di masyarakat,” tukasnya.

Terpisah, pemilik pangkalan di Kecamatan Badas, Abdul Aziz Setyawan mengatakan, proses distribusi di tempatnya masih berjalan normal dan stabil.

Aziz turut membenarkan bahwa meski pendistribusian normal, namun permintaan masyarakat mengalami kenaikan.

“Dalam satu Minggu jika tidak ada tanggal merah kita ada enam kali pengiriman. Sekali pengiriman sekitar 100 tabung,” papar Aziz.

“Tapi karena permintaan masyarakat meningkat, akhirnya terjadi kelangkaan. Ya saya berharap untuk mengantisipasi itu, ada tambahan dropping dari pihak Pertamina,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *