Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Melukis menggunakan kuas pada kanvas putih mungkin pemandangan yang sudah biasa dilihat. Namun di Kabupaten Jombang, ada seniman yang mampu melukis menggunakan media pasir.
Dialah Muhammad Ahkyak (51), warga Dusun Bulak, Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Ditemui di sela-sela kesibukannya, pria yang juga berprofesi sebagai guru seni budaya di MAN 3 Jombang ini menceritakan awal mula ketertarikannya menjadi seorang pelukis pasir sejak tahun 2017.
“Awalnya kita buat lukisan potret saja, yang saat itu masih dianggap sebagai craf, saat ini sudah masuk dalam kategori sand art (seni pasir). Mengapa pakai pasir? Saya ingin mengedukasi diri saya sendiri dan masyarakat, bahwa kita berkarya tidak terbatas pada media, media apapun bisa menjadi karya,” ujarnya, Senin (2/12/2024).
Akhyak yang serius menggeluti seni luksi ini menyadari bahwa luasnya bentangan pantai di wilayah Jawa Timur khususnya, memudahkan dirinya menemukan jenis pasir yang berbeda-beda untuk menjadi medianya dalam melukis.
“Pasir yang digunakan dari berbagai macam daerah seperti pasir Tuban, Lumajang, Pantai Remeng, Blitar, Trenggalek, Parangtritis, Malang. Masing-masing daerah memiliki karakter warna yang berbeda-beda,” jelasnya.
Perlahan namun pasti, dirinya benar-benar menggeluti sebagai pelukis pasir, hingga ide kreatifnya itu dipatenkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.
“Saat ini lukisan pasir saya sudah dipatenkan, alhamdulillah,” ungkapnya.
Hasil dari keuletannya, Akhyak mampu melukis para tokoh-tokoh ternama seperti Presiden RI-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tokoh pendiri NU KH Hasyim Asy’ari, hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Yang sudah saya kerjakan mulai dari tokoh yang ada di Jombang seperti Gus Dur, Mbah Hasyim Asy’ari, dan tokoh di Jawa Timur seperti Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Baru-baru ini saya lukis Pak Mentri Agama, yang saya serahkan pada puncak hari guru nasional di Jakarta,” jelasnya.
Melukis menggunakan media pasir memang membutuhkan kesabaran khusus dan teknik mendasar yang harus dikuasai secara matang. Sebab kadang berdiri hingga duduk terlalu lama.
Oleh karena itu, Akhyak menjual karyanya dengan harga yang bervariatif.
“Lukisan mulai dari harga Rp1,5 juta ukuran poster 40×60, dan harga Rp14 juta ukuran 80×140. Pengerjaan paling lama satu minggu, paling cepat tiga hari,” pungkasnya.