Hampir Setahun, Kasus Pencemaran Sumur Warga Gegara Rembesan Minyak SPBU di Tempurejo Kediri Tak Kunjung Kelar

Kediri
Caption: Salah seorang warga menyalakan keran, Senin (29/7/2024). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Sudah hampir setahun, penanganan pencemaran sumur akibat rembesan minyak SPBU yang terjadi di sejumlah sumur warga RT 05, RW 02, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, hingga kini belum tuntas.

Pencemaran sumur akibat rembesan minyak dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tempurejo itu berdampak terhadap sumur yang berada di 14 rumah warga, yang dihuni 16 KK.

Bacaan Lainnya

Saat ini, warga setempat masih mengeluhkan air sumur mereka yang berbau minyak.

“Ya resah, airnya masih berbau minyak. Ada Baunya seprti bau bensin, solar,” kata warga setempat, Semi (54), saat ditemui METARA, Senin (29/7/2024).

Semi mengatakan, pencemaran minyak dari SPBU tersebut trejadi sejak 14 Agustus 2023 lalu, dan membuat warga kesulitan dalam menggunakan air bersih.

Setiap hari, warga setempat menggunakan air bersih hasil bantuan dari SPBU, berupa satu galon air mineral.

Menurut Semi, pemberian air galon tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ia dan warga lainnya mengaku tidak bisa leluasa menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk minum, memasak, dan sebagainya.

“Kemudian juga ada bantuan air PDAM dari Pemkot Kediri melalui DLHKP. Kita tidak berani menggunakan air itu untuk konsumsi, karena ada bau berkarat. Karena kalau dituangkan di bak, ada warna kuning-kuning seperti karat,” jelasnya.

Bila masih kekurangan air, Semi mengaku terpaksa membeli air mineral tambahan secara mandiri seharga Rp 5.000 per galon.

“Kita juga mendapat uang kompensasi Rp 1,5 juta per bulan,” paparnya.

Sementara itu, Lurah Tempurejo, Oriza Mahendra Jaya menyampaikan, sejauh ini pencemaran sumur akibat rembesan SPBU itu masih ditangani oleh Pertamina dan Pemkot Kediri.

Bahkan, pihak Pertamina dan Pemkot Kediri turut menggandeng pihak ketiga untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Keadaannya warga masih menunggu, dan berharap bisa selesai. Warga bisa gampang mengambil air dirumah,” harap Oriza Mahendra Jaya.

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pencemaran air sumur akibat rembesan BBM SPBU berdampak pada 14 rumah di RT 05, RW 02, Kelurahan Tempurejo.

Kasus ini masih ditangani oleh pihak-pihak terkait, seperti Pemkot Kediri dan pihak Pertamina.

Pos terkait