Harga Anjlok, Petani Tembakau Jombang Pilih Simpan Hasil Panen

Jombang
Caption: Petani tembakau saat menjemur hasil panen tembakaunya, Rabu (3/9/2025). Doc: Karimatul Maslahah/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Harga tembakau rajangan kering di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengalami penurunan pada musim panen tahun ini.

Dari yang sebelumnya menembus Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram, kini harga tembakau rajangan kering hanya berkisar Rp30 ribu per kilogram.

Bacaan Lainnya

Seorang petani asal Desa Banjardowo, Kecamatan Kabuh, Bandi, mengaku hasil panen tidak sebanding dengan biaya dan tenaga yang dikeluarkan.

“Harga tembakau rajangan kering sekarang Rp30 ribu per kilogram, sebelumnya bisa Rp40–45 ribu. Turun karena faktor cuaca yang tidak menentu, sehingga tembakau tidak terlalu lengket, dan itu mempengaruhi rasa tembakau,” ujarnya, Rabu (3/9/2025).

Alih-alih langsung dijual, Bandi memilih menyimpan sebagian hasil panennya.

“Sekarang tembakau kami jantur untuk disimpan,” katanya.

Cuaca yang tidak menentu turut memengaruhi kualitas daun tembakau. Musim kemarau tahun ini diwarnai hujan atau dikenal dengan istilah “kemarau basah”, sehingga menurunkan daya jual hasil panen.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, M Rony, membenarkan bahwa harga tembakau memang bergerak bervariasi.

“Untuk harga relatif stabil, tergantung kondisi barang. Tembakau jenis jinten rajangan ada di kisaran Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram,” jelasnya.

“Sementara jenis rejeb daun basah Rp5 ribu hingga Rp7 ribu per kilogram, dan jinten daun basah Rp3.500 sampai Rp5 ribu per kilogram,” lanjut Rony.

Rony menambahkan, luas tanam tembakau di Jombang juga berkurang sekitar 15 persen dari rata-rata 5.900 hektare.

“Banyak petani memilih beralih ke tanaman lain yang dianggap lebih aman menghadapi ketidakpastian cuaca,” pungkasnya.

Pos terkait