Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar audiensi dengan sejumlah perwakilan warga Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Selasa (14/4/2025).
Audiensi ini diadakan untuk memediasi permasalahan dugaan pencemaran sejumlah sumur warga Plosolor.
Beberapa perwakilan warga yang hadir antara lain Sugiono, Munaim, Fajar Kristiawan, Bintoro Edi, dan Wiji.
Mereka merupakan warga yang selama ini vokal menduga pencemaran sumur di wilayah mereka berasal dari aktivitas PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) MKSO Kebun Dhoho.
Audiensi yang berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Kediri ini juga dihadiri perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Kediri, serta pihak PT SGN MKSO Kebun Dhoho.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri, Totok Minto Leksono menjelaskan, pertemuan ini bertujuan mencari langkah alternatif namun efisien untuk mengatasi masalah pencemaran sumur di Plosolor.
“Dari pembahasan hari ini, sudah ada titik temu yakni membuat sumur bor,” jelas Totok.
Lebih lanjut, Totok menjelaskan bahwa jumlah sumur bor yang akan dibangun akan disesuaikan dengan jumlah masyarakat terdampak di wilayah Hak Guna Usaha (HGU) PT SGN MKSO Kebun Dhoho tersebut.
Selain itu, pihak DPRD Kabupaten Kediri juga berencana melakukan inspeksi mendadak ke lokasi terdampak.
“Yang jelas solusi hari ini didasari kerja sama antarberbagai pihak, mulai dari Pemkab Kediri, DPRD Kabupaten Kediri, Dinas Perkim Kabupaten Kediri, Dinas Lingkungan Hidup, serta pihak PT SGN MKSO,” tutur Totok.
Sementara itu, salah satu warga terdampak, Bintoro Edi, menyampaikan bahwa keputusan yang dihasilkan dalam audiensi ini cukup sesuai dengan aspirasi masyarakat terdampak.
“Saya berharap langkah ini bisa memberikan solusi bagi warga terdampak pencemaran air. Apalagi sampai sekarang sejumlah pihak masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel air dan tanah terdampak yang diduga limbah berbahaya,” terang Edi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti menambahkan, pihaknya dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri masih menunggu hasil uji laboratorium yang diperkirakan keluar dalam dua pekan mendatang.
“Insyaallah tanggal 24 April sudah keluar,” jelasnya.
Sebelumnya, sebagai solusi jangka pendek, pihak PT SGN MKSO telah mendistribusikan tandon air dan melakukan dropping air bersih kepada warga terdampak.
“Kalau solusi lain, ya ini sedang dibahas secara bertahap,” tutup Putut.