Hujan Angin Terjang Blitar, 7 Rumah Rusak dan Belasan Pohon Tumbang

Blitar
Caption: Petugas dibantu warga sekitar melakukan pembersihan di Kecamatan Sananwetan, Kabupaten Blitar, Kamis (2/10/2025). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Metaranews.co, Blitar – Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Blitar pada Rabu (1/10/2025).

Peristiwa ini mengakibatkan tujuh rumah warga rusak parah, puluhan genteng rumah warga beterbangan, hingga pohon tumbang di berbagai titik.

Bacaan Lainnya

Khabib, petugas URC BPBD Kota Blitar, menjelaskan bahwa dampak paling besar terjadi di wilayah Tlumpu dan Sananwetan.

“Ada tujuh KK yang terdampak, atap rumahnya terbang. Pohon tumbang ada delapan, dahan patah sepuluh,” jelasnya, Kamis (2/10/2025).

“Di Tlumpu ada kandang ayam dan rumah tertimpa pohon, penanganannya butuh alat khusus. Sedangkan di Jalan Natuna, masih menunggu PLN karena terkait jaringan listrik,” lanjut Khabib.

Sebagai langkah cepat, pemerintah menyalurkan bantuan berupa terpal kepada warga yang rumahnya rusak.

“Terpal dibagikan agar sementara bisa melindungi rumah warga yang atapnya rusak,” tambah Khabib.

Sementara, Ketua RW 15, Kelurahan Sananwetan, Supriadi, juga membenarkan bahwa angin kencang menimbulkan kerusakan cukup serius di wilayahnya.

“Banyak genteng warga yang beterbangan. Satu rumah mengalami kerusakan cukup parah, sementara lainnya sudah dibenahi, yang berat warung rujak ambruk, lalu pohon tumbang ke arah barat menimpa gudang bank sampah. Di sana roda tiga dan asbes bangunan juga rusak,” tuturnya.

Meski warga sudah melapor secara administrasi ke kelurahan dan dinas terkait, proses tindak lanjut perbaikan masih menunggu arahan lebih lanjut.

Berdasarkan prakiraan BMKG, cuaca di wilayah Blitar masih berpotensi berawan hingga cerah berawan.

Namun di perairan Blitar tinggi gelombang diprediksi bisa mencapai lebih dari 2,5 meter dengan kecepatan angin maksimum 22 knot atau 41 km/jam.

BPBD Kota Blitar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.

Pos terkait