Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menyimpan kisah berharga dalam perjalanan sejarah bangsa.
Menyambut Hari Pahlawan 2025, sejumlah pegiat sejarah menggelar kegiatan napak tilas untuk menelusuri jejak kelahiran Putra Sang Fajar, Ir Soekarno, yang diyakini memiliki keterkaitan erat dengan wilayah Ploso, Jombang, Minggu (9/11/2025).
Dalam kegiatan tersebut, para pegiat mengunjungi beberapa titik bersejarah yang dianggap berhubungan dengan masa kecil Bung Karno.
Perjalanan dimulai dengan ziarah dan doa bersama di makam Ki Ageng Alimin atau Mbah Ngalimin, yang terletak di Kecamatan Kabuh, Jombang.
Sosok ini dikenal sebagai kakek dari Mas Kiai Suro Sentono atau Kek Suro – penasehat spiritual Bung Karno ketika Sang Proklamator tinggal di Istana Yogyakarta pada 1946–1949.
Adapun makam Kek Suro sendiri kini berada di Yogyakarta, satu kompleks dengan makam tokoh pergerakan nasional, HOS Cokroaminoto.
Rangkaian napak tilas berlanjut ke bekas Sekolah Desa di kawasan Terminal Ploso, tempat Soekarno kecil pernah menimba ilmu.
Menjelang sore, rombongan menyambangi rumah kelahiran Bung Karno di Gang Buntu, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso.
Di lokasi tersebut, mereka berdialog dengan Mbah Masfi’in, kuncen Titik Nol Soekarno, serta sejumlah sesepuh setempat.
Doa bersama juga dipanjatkan agar Situs Kelahiran Bung Karno di Ploso segera ditetapkan secara resmi oleh pemerintah.
Napak tilas kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke makam Mbok Suwi, sosok pengasuh Bung Karno sejak bayi, yang juga berada di Desa Rejoagung.
Seusai doa bersama, para pegiat bersilaturahmi dengan Abdul Hamid, cucu angkat Mbok Suwi, yang menceritakan kembali kisah neneknya saat merawat Bung Karno sejak lahir hingga tumbuh besar.
Salah satu pegiat sejarah, Umar Fauzi, menuturkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi juga upaya menumbuhkan kesadaran sejarah di kalangan generasi muda.
“Bung Karno adalah pemimpin besar dan pahlawan nasional yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Sudah sepatutnya kita mendoakan beliau dan seluruh arwah para pahlawan agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Umar Fauzi, Senin (10/11/2025).
“Berdasarkan informasi yang kami terima, Bung Karno lahir di Ploso, Jombang. Ini juga untuk memberikan edukasi kepada para generasi muda, bahwa di Jombang pernah dilahirkan Sang Proklamator,” tambahnya.
Sementara itu, pemerhati sejarah Jombang, Arif Yulianto atau akrab disapa Cak Arif, mengungkapkan bahwa hasil penelusuran serta berbagai dokumen yang ditemukan menunjukkan Bung Karno memang lahir di Ploso, Jombang, pada 6 Juni 1902.
“Berdasarkan besluit pemerintah Hindia Belanda, ayah Bung Karno pindah mengajar ke Ploso yang saat itu termasuk wilayah Karesidenan Surabaya, dan kini masuk wilayah Kabupaten Jombang, pada bulan Desember 1901,” terang Cak Arif.
“Kemudian ada data tulisan tangan ayah Bung Karno, Raden Soekeni Sosrodihardjo, yang menuliskan Bung Karno lahir pada tanggal 6 Juni 1902,” lanjutnya.
Cak Arif juga menegaskan bahwa saksi kelahiran Bung Karno, Mas Kiai Suro Sentono atau Kek Suro, berasal dari Jombang.
“Di Ploso ada pula makam Mbok Suwi yang mengasuh Bung Karno sejak lahir. Ada juga makam Mbah Joyo Dipo, teman masa kecil Bung Karno,” jelasnya.
“Sehingga sudah jelas bahwa Bung Karno memang lahir di sebuah rumah menghadap ke timur di Gang Buntu, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, pada tanggal 6 Juni 1902,” pungkas Cak Arif.






