Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Petani di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mendapat tambahan alokasi untuk pupuk bersubsidi, dari yang sebelumnya 61.451 ton kini menjadi 83.642 ton.
Adapun tambahan alokasi pupuk bersubsidi itu terdiri dari 36.207 ton UREA, 40.698 ton NPK, tujuh ton NPK Formula, dan 6.730 ton organik.
Kasi Pupuk, Pestisida dan Alsintan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, Slamet mengatakan, tambahan alokasi pupuk bersubsidi ini berlaku per April 2024.
Sebelum mendapat kepastian tambahan alokasi pupuk bersubsidi, sejauh ini telah didistribusikan sebanyak 41.217 ton, dengan rincian 21.175 UREA, 19.042 ton NPK, dan satu ton NPK Formula.
“Alasan penambahan ini adalah (karena) kemarin banyaknya keluhan petani kekurangan pupuk bersubsidi. Akhirnya pemerintah menambahkan alokasi tambahan untuk pupuk subsidi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kediri,” ujar Slamet, Jumat (31/5/2024).
Slamet menyebut kuota alokasi pupuk bersubsidi pada awal tahun ini hanya ada 41.217 ton, berkurang dibandingkan tahun 2023 yang sebanyak 61.451 ton.
Karena dianggap kurang, pemerintah pusat melakukan penambahan dengan jumlah yang cukup besar, kini totalnya mencapai 83.642 ton.
“Tetapi dengan tambahan ini diharapkan kecukupan petani dapat dipenuhi,” jelasnya.
Menurut Slamet, meski sudah dilaksanakan penambahan, jumlah pupuk bersubsidi tersebut masih belum bisa memenuhi permintaan petani yang tertuang di elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).
Adapun permintaan petani yang tertuang dalam e-RDKK ada sebanyak 104.970 ton.
Sementara itu, salah seorang petani asal Desa Kayen Kidul, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Arief, menyambut gembira kabar penambahan pupuk bersubsidi tersebut.
Hanya saja, kata Arief, saat ini dirinya belum bisa melakukan penebusan di kios.
“Katanya belum boleh diambil sebelum bulan Juli ke atas. Jadi bisa diambil bulan Juli sampai Desember,” pungkasnya.