Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Bulan Ramadan menjadi salah satu bulan yang istimewa bagi umat muslim. Banyak kegiatan yang dilakukan umat muslim untuk mempersiapkan bulan suci ini.
Seperti yang dilakukan para pelajar di Kabupaten Jombang. Para siswa dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hikam bersama SMP Kristen Petra ini berkolaborasi mengadakan kerja bakti untuk membersihkan masjid dan gereja bersama.
Terdapat satu masjid dan dua gereja yang menjadi sasaran mereka. Di sana, puluhan siswa bersama-sama membersihkan masjid dan gereja yang biasanya digunakan ibadah.
Menariknya, tidak hanya siswa yang beragama muslim yang ikut membersihkan masjid, dan bukan hanya siswa kristen saja yang membersihkan gereja. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa ini mendapatkan pembelajaran penuh toleransi.
Kepala MTs Al Hikam, Maftuhah Mustiqowati mengatakan, kegiatan kolaborasi ini dilakukan dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dan menyambut bulan suci Ramadan.
“Kebetulan ini hari HPSN dan dalam rangka menyambut Ramadan, sehingga kita mengajak kedua belah sekolah ini untuk berkolaborasi bersih-bersih masjid,” ujarnya, Jumat (21/2/2025).
MTs Al Hikam mengajak siswa-siwinya untuk bergotong royong bersama, termasuk yang beragama selain Islam.
Dengan adanya keberagaman ini, agenda membersihkan masjid menjadi lebih berbeda. Antusiasme beberapa siswa nonmuslim pun sangat terlihat dalam kegiatan ini.
“Ini juga merupakan suatu pembelajaran, yang mana mungkin dari mereka ada yang belum mengenal masjid, atau belum tahu di dalamnya seperti apa. Untuk menjaga kerukunan umat beragama, ini adalah salah satu cara untuk mempersatukan mereka,” jelasnya.
Kepala SMP Kristen Petra Jombang, Jecqeline Adriana menambahkan, pihaknya selalu bergandengam tangan dengan pihak MTs Al Hikam sebagai jembatan para siswanya untuk belajar toleransi.
“Kami mengajak anak-anak untuk membersihkan Musala, dan siswa dari (MTs) Al Hikam juga membersihkan gereja, dan hal itu sudah dilakukan. Hari ini anak-anak SMP Kristen Petra yang membersihkan Musala,” terangnya.
Belajar menjaga toleransi antarumat beragama, menurut Adriana, merupakan bagian dari menanamkan nilai-nilai kesatuan Indonesia kepada para siswa.
“Hal ini untuk menjaga kesatuan Indonesia, itulah nilai-nilai yang kami tanamkan kepada anak-anak,” pungkasnya.