Metaranews.co, Kota Kediri – Pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kampung Dalem 3 dan 4 mengeluhkan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan tepat di depan pagar sekolah.
Para PKL Alun-alun Kota Kediri yang direlokasi oleh pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri tersebut dianggap mengganggu aktivitas belajar mengajar siswa.
Selain itu, keberadaan tenda PKL yang terpasang di depan sekolah menutupi keberadaan SDN Kampung Dalem 3 dan 4.
Kepala SDN 4 Kampung Dalem, Nurul Khomariyah mengatakan, aktivitas para PKL yang berjualan sejak pagi itu suaranya kerap terdengar saat jam belajar mengajar.
“Pastinya para pedagang kan sangat ramai, dan kadang juga suara karaoke di Pujasera tepat sebelah bangunan SD ini terdengar saat jam belajar mengajar,” kata Nurul, Kamis (18/7/2024).
Nurul menerangkan, dengan adanya deretan PKL yang tepat berjualan di depan pagar sekolah otomatis menutupi keberadaan sekolah.
Ia menduga, hal itu pula yang mengakibatkan banyak warga yang tidak mengetahui SDN Kampung Dalem 3 dan 4.
Akibatnya, penerimaan siswa selama Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di SDN Kampung Dalem 3 dan 4 tidak memenuhi pagu kuota.
“PKL ada di sepanjang jalan depan sekolahan. Jadi otomatis kan menutupi sekolahan, banyak orang yang tidak tahu kalau ada sekolahan. Terutama orang-orang yang mungkin baru datang ke sini,” jelasnya.
“Sejak Mei 2023 sampai sekarang, bahkan sampai sekarang belum ada kejelasan karena Alun-alun Kota Kediri yang belum diperbaiki,” tambahnya.
Senada dengan Nurul, salah seorang guru SDN Kampung Dalem 3, Ade, berharap agar segera dicarikan solusi atas permasalahan ini.
Pihaknya berharap proyek revitalisasi Alun-alun Kota kediri segera dirampungkan, dan para PKL bisa kembali berdagang di kawasan alun-alun.
“Memang kondisinya sama-sama sulit, sebagian para PKL juga merupakan orang tua wali siswa kami,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Alun-alun Kota Kediri, Soebagyo, turut prihatin atas kondisi yang dialami pihak sekolah yang mengeluhkan proses belajar mengajar siswa di SDN) Kampung Dalem 3 dan 4 terganggu.
Namun, kata Soebagyo, para PKL tidak mempunyai pilihan selain bertahan sembari menunggu revitalisasi Alun-alun Kota Kediri rampung.
“Apalagi sampai sekarang belum ada kejelasan lanjutan proyek revitalisasi Alun-alun. PKL belum ada rencana pindah (dari relokasi),” tutur Soebagyo.