Metaranews.co, Kota Blitar – Aroma wangi langsung menusuk hidung ketika menginjakkan kaki di pintu ruang tamu rumah bergaya minimalis itu.
Ada yang beraroma kopi, susu, hingga madu, serta serai. Usut punya usut, aroma wewangian itu bukan berasal dari parfum, melainkan sabun alami rempah-rempah.
Sabun rempah-rempah itu merupakan hasil kreasi Khomsatun, ibu rumah tangga di Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
“Iya, ini adalah sabun rempah-rempah. Masih dalam tahap pengeringan. Nanti kalau sudah kering tinggal dikemas,” kata Khomsatun.
Pengamatan Metaranews.co, terlihat Khomsatun sedang sibuk mengolah bahan-bahan dasar menggunakan alat pencampur atau mixer di rumahnya, di Kelurahan Tanggung Kota Blitar.
Perempuan berhijab ini memang sosok yang kreatif, dan peduli dengan lingkungan sekitar. Membuat sabun bahan alami menjadi salah satu caranya untuk mengekspresikan bahwa dirinya suka dengan alam.
“Saya dari kecil memang suka alam. Makanya saya membuat sabun rempah ini. Ini juga bentuk kepedulian saya kepada lingkungan,” ucap perempuan yang juga penggiat alam ini.
Khomsatun mengatakan, usahanya membuat sabun rempah itu dilakoni sejak 2020 lalu. Bermula saat dirinya gelisah akan banyaknya sabun berbahan kimia, dan hal itu jelas merusak lingkungan.
“Karena air limbahnya kan mengalir ke sungai dan meresap ke tanah. Dari situlah timbul niat untuk membuat sabun pro lingkungan,” tuturnya.
Soal bahan dasar sabun rempah-rempah juga tak sulit mencarinya. Bahan-bahan rempah yang dibutuhkan seperti kunyit, kencur, temulawak, daun kelor, jahe, bengkoang, madu, susu hingga minyak kelapa muda atau VCO.
Sementara bahan lain untuk pengeras natrium hidroksida atau NAOH dan eco enzim.
“Rempahnya dihaluskan, sehingga mudah meresap,” jelasnya.
Usai dipadatkan dan dicetak, sabun pun dikeringkan, dikemas, dan siap dipasarkan.
Dalam sehari Khomsatun mampu memproduksi 30 lebih batang sabun. Sementara dalam sebulan ia mampu menjual sabun minimal 100 batang.
Pangsa pasarnnya mulai Indonesia hingga luar negeri, seperti Hongkong dan Malaysia. Sementara pemasaran melalui getok tular hingga online.
Sabun rempah yang dihasilkan beraneka jenis. Ada sabun khas kunyit, kopi, jahe, laos, pepaya, sirih, serai, kencur, kelor kunyit, dan lain sebagainya.
“Sabun-sabun itu punya berbagai khasiat. Di antaranya mengatasi penuaan, halus kulit, dan lain sebagainya. Untuk harganya juga murah cukup 15 ribu rupiah per batang,” tutupnya.