Khusnul Arif Dorong Pemkab Kediri Terlibat dalam Pelestarian Ketoprak Tobong

Khusnul Arif
Caption: Anggota DPRD Kabupaten Kediri Khusnul Arif (kanan) dan Pak Lelur (kiri) tengah berbincang di lokasi pertunjukan ketoprak tobong, Desa Kwadungan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis (5/10/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, menyempatkan diri bertandang ke ‘markas’ ketoprak tobong di Desa Kwadungan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis (5/10/2023).

Kelompok ketoprak tobong bernama Mitra Airlangga Jaya itu merupakan salah satu yang masih eksis di Kabupaten Kediri. Di mana kelompok ini masih tetap eksis di tengah keterbatasan dan derasnya perubahan zaman.

Bacaan Lainnya

Istilah tobong sendiri merupakan bahasa akronim dari Toto Bongkar (Tobong). Dinamai demikian karena kelompok ketoprak ini kerap berpindah panggung dari satu tempat ke tempat yang lain.

Mengetahui bahwa masih ada kelompok ketoprak tobong yang eksis di Kabupaten Kediri, Khusnul Arif merasa terpanggil.

“Saya salut kepada kelompok seniman yang tergabung di ketoprak tobong bernama Mitra Airlangga Jaya, dengan kondisi segala keterbatasan ini masih bisa survive,” ujar Arif, Kamis (5/10/2023).

Arif berharap dengan tetap eksisnya kelompok ketoprak tobong ini diharapkan dapat menambah keragaman seni yang ada di wilayah Kabupaten Kediri.

Selanjutnya, Arif menyinggung slogan Kediri Berbudaya milik Kabupaten Kediri.

Menurut Arif, dengan slogan itu seharusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri bisa lebih terlibat, dan hadir dengan memberikan perhatian lebih terhadap kelompok ketoprak tobong seperti Mitra Airlangga Jaya.

Adapun bentuk perhatian dari Pemkab Kediri bisa diwujudkan dengan berbagai bentuk, salah satunya bantuan infrastruktur maupun fasilitas lainnya. Pemkab juga dapat menggaugkan keeksistensian ketoprak tobong ini.

“Dengan demikian banyak masyarakat akan tahu, saya khawatir masyarakat banyak yang tidak tahu (ketoprak tobong). Apalagi ini berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain,” tuturnya.

“Kalau mereka menyampaikan keberadaan kesenian ini ke masyarakat. Maka saya yakin animo masyarakat untuk datang dan menyaksikan kesenian ini akan bertambah,” tambahnya.

Dengan kondisi sekarang, kata Arif, eksistensi kelompok ketoprak tobong sangat memprihatinkan.

Di mana hasil penjualan tiket saat kelompok ketoprak tobong ini mengadakan pentas belum dapat menutup operasional. Alhasil, anggota kelompok ketoprak tobong kerab merogoh gocek pribadi.

“Bahkan semalam infonya penonton yang datang kurang dari sepuluh, akhirnya pentas kegiatan ini harus ditunda,” pungkasnya.

Pimpinan Mitra Airlangga Jaya, Jahir Sutikno, mengakui akan minimnya sarana prasarana yang dimiliki kelompoknya.

Pria yang lebih akrap disapa Mbah Lelur mengaku telah menekuni seni pertunjukan ketoprak selama 20 tahun, sejak 1995.

Di mana Lelur mengadakan pentas secara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

“Karena saya hanya nguri-nguri kesenian ini, jangan sampai punah,” ucapnya.

Pos terkait