Metaranews.co, Kota Kediri – Bisnis penjualan produk tenun ikat kreasi para perajin di Kelurahan Bandar Kidul Kota Kediri kian menjanjikan.
Pada awal tahun ini saja permintaannya naik 50 persen dibanding tahun sebelumnya.
Siti Rukayah (52), salah satu perajin tenun ikat di Bandar Kidul Kota Kediri menyebut pesanan tersebut datang tidak hanya datang dari Kota Kediri.
Namun, kata dia, pesanan juga datang dari luar kota seperti Magetan, Malang, Surabaya, Madiun, Jombang, dan berbagai kota serta kabupaten lainnya di Jawa Timur.
“Peningkatan penjualan hampir 50 persen,” kata Rukayah, Senin (20/2/2023).
Dia mengatakan, meningkatnya permintaan ini bukan tanpa alasan. Mayoritas pesanan datang dari para ASN, yang sebelumnya diimbau oleh Gubernur Khofifah untuk mengenakan seragam khas Jawa Timur.
Imbauan tersebut diberikan sejak akhir tahun 2022 lalu. Oleh karenanya, ASN se- Jawa Timur berbondong-bondong memakai kain tenun khas daerah, untuk dikenakan pada hari Jumat di tiap minggu pertama.
Menurut Rukayah, imbauan tersebut berdampak besar pada meningkatkan pesanan tenun ikat garapan para perajin di Bandar Kidul Kota Kediri. Apalagi produksi kain tenun khas Jatim di daerah lainnya belum sebanyak di Kediri.
“Soalnya Kediri menjadi satu-satunya yang dominan. Ada lagi Gresik, namun lebih ke sarung. Kemudian Lamongan jumlahnya sedikit, masih banyak Kediri,” papar Rukayah.
Sementara dalam rentang satu bulan terakhir, Rukayah mengaku sanggup menghasilkan 1.750 potong kain tenun ikat.
Sedangkan setiap harinya, dengan menggunakan 70 unit alat produksi, Rukayah dapat menghasilkan 70 potong kain tenun ikat.
“Banyak pesanan selain ASN juga di lingkup sekolahan daerah Malang, Jombang ke sini semua. Kemarin ada juga orderan dari DPRD Komisi B (bidang) perekonomian, pesan 100 potong untuk kunjungan ke sini,” pungkasnya.