Kisah Inspiratif Istadi, CJH Tertua dari Kediri Berusia 93 Tahun yang Punya Tekad Kuat Tunaikan Haji

Kediri
Caption : Istadi, warga Desa Tulungrejo, Calon Jemaah Haji (CJH) dari Kabupaten Kediri saat ditemui METARA, Kamis (24/4/2025). Doc: M Nasrul/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Istadi, warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, saat ini tercatat sebagai Calon Jemaah Haji (CJH) tertua dari Kabupaten Kediri pada tahun 2025.

Saat ini, Istadi diketahui tengah berusia 93 tahun. Meski begitu, ia masih terlihat sehat dan mampu untuk berjalan. Hanya pendengarannya saja yang sudah mulai memudar.

Bacaan Lainnya

Di usianya menginjak 100 tahun ini, Istadi masih mampu untuk melaksanakan bimbingan haji di Convention Hall SLG, Kamis (24/4/2025).

Saat ditemui METARA usai pelepasan CJH, Istadi mengaku selama beberapa bulan ini tengah disibukkan persiapan pemberangkatan haji tahun 2025.

Sebelum mendaftarkan haji, keseharian Istadi hanyalah seorang petani padi yang menggarap sawah miliknya.

Dirinya mengaku telah mendaftarkan diri bersama istrinya untuk berangkat haji reguler pada tahun 2019 lalu.

Namun karena ada keterbatasan biaya, ia belum mampu untuk melunasi biaya administrasi keberangkatan pada tahun tersebut.

“Ya memang kan harganya lumayan besar. Terlebih membutuhkan waktu antrian yang lama,” kata pria kelahiran 1931 dengan 19 cucu ini.

Namun karena tekad kuat yang dimiliki, ia tetap mengusahakan untuk segera menuntaskan biaya administrasi dan berangkat secepatnya.

“Biasanya kan harus menunggu waktu antrian hingga belasan bahkan puluhan tahun, nah kok untungnya atas kuasa Allah, saya bisa diperkenankan untuk berangkat sekarang,” katanya.

Pada tahun 2023 kemarin, tanpa disangka, Istadi dan istrinya yang memiliki tanah seluas 15 ru di sebelah rumahnya dibeli oleh seseorang dengan alasan akan dibangun sebuah tempat kursus bahasa.

Dari situ, juga didasari keinginan yang kuat untuk segera berangkat menunaikan ibadah di Makkah, ia dan istrinya pun seketika merelakan tanah warisan dari orangtuanya itu.

Hasil dari penjualan tanah seluas 15 ru itu, kata dia, cukup untuk melunasi segala biaya administrasi pendaftaran berangkat haji untuk dua orang, ia dan istrinya.

“Namanya juga orang sudah kepingin. Tapi yang jelas, tidak tahu kapan saya sudah berkeinginan untuk haji,” terangnya.

Dengan semangat dan harapan yang tinggi, Istadi siap menjalani perjalanan spiritualnya ke Tanah Suci, menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi generasi muda untuk terus berusaha mewujudkan impian mereka, tidak peduli seberapa besar tantangan yang dihadapi.

“Kita ini kan orang muslim, jadi alangkah baiknya untuk menyempurnakan rukun Islam jika dirasa mampu. Tolong doakan saya selamat sampai kembali ke Indonesia,” ucapnya.

Pos terkait