Kisah Mudrikah, Nenek Asal Jombang yang Tak Goyah ke Tanah Suci Meski Baru Tertimpa Musibah Kecelakaan

Jombang
Caption: Jamaah haji kloter 18 bersiap berangkat dari Pendopo Kabupaten Jombang. Doc: Karimatul Maslahah/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Harapan besar tersemat di hati Nas Mudrikah (65), calon jemaah haji kloter 18 asal Desa Bandarkedungmulyo, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang.

Mudrikah berharap dapat meraih haji mabrur sekembalinya dari Tanah Suci.

Bacaan Lainnya

Tekadnya tak surut sedikit pun, meski musibah kecelakaan sempat menimpanya sebelum keberangkatan.

Akibat kejadian tersebut, nenek ini harus menggunakan kursi roda dan tongkat untuk menunaikan ibadah haji.

“Ini menggunakan tongkat sama kursi roda, habis kecelakaan, terus operasi kaki saya yang kanan di-pen ada empat, yang kiri juga sama jadi ada delapan pen di kaki,” ucap Mudrikah kepada METARA, Selasa (6/5/2025).

Nenek Mudrikah berharap ibadahnya di Tanah Suci nanti tidak merepotkan orang lain. Ia juga memanjatkan doa agar rukun Islam kelima ini menjadi haji yang mabrur.

“Ya berharap agar ibadahnya tidak bolong-bolong dan menyusahkan orang di sana, dan nanti kalau pulang bisa berjalan dengan normal lagi, dan jadi haji mabrur, sehingga kalau mati nanti bisa husnul khotimah,” kata Mudrikah.

Sebagai informasi, jemaah haji asal Jombang yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 18 dan 19 diberangkatkan menuju Tanah Suci melalui Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, Muhajir menjelaskan, jumlah jemaah haji dari Jombang yang berangkat pada tahun 2025 ini ada sebanyak 1.037 orang.

Dari ribuan jemaah haji tersebut, sebagian di antara masuk kategori Lanjut Usia (Lansia).

“Kalau kita lihat dari sisi usia memang ada jumlah yang sedikit berbeda, jadi usia 85 sampai 90 itu ada 11 orang, kemudian usia 71 sampai 84 tahun itu ada 43 orang,” jelas Muhajir, Selasa (6/5/2025).

“Usia 61 sampai 70 tahun itu ada 89 orang, usia 51 sampai 60 tahun itu ada 176 orang, dan usia 18 sampai 50 tahun itu ada 718 orang. Ini kondisi usia jamaah haji Kabupaten Jombang tahun 2025,” lanjutnya.

Muhajir juga menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan tim khusus untuk mendampingi jemaah selama berada di Arab Saudi.

“Petugas kloter sudah dibimtek, terkait bagaimana mereka harus mendampingi jamaah haji kita termasuk yang lansia tersebut,” paparnya.

Dengan persiapan ini, Kemenag Jombang memastikan bahwa jemaah haji lansia akan mendapatkan pendampingan berkelanjutan dari petugas haji yang disediakan pemerintah di Arab Saudi.

“Insyaallah jemaah haji yang lansia akan ada perhatian khusus, karena tag line kita adalah jemaah haji ramah lansia,” katanya.

Selain pendamping kloter, pemerintah juga menyediakan tim khusus untuk memberikan dukungan kepada seluruh jemaah haji.

“Jadi selain ada pendamping kloter, pemerintah juga sudah menyiapkan tim khusus yang nantinya akan mendampingi para jemaah haji di sana, mulai dari di Makkah, Madinah, Arofah, Musdalifah, Mina. Khusus di Musdalifah nanti jamaah yang lansia yang berisko tinggi, pengguna kursi roda, dan penyandang difabel, nanti akan ada skema murur,” tutup Muhajir.

Pos terkait