Kisah Tragis Pemuda Selokajang Blitar Hilang Terseret Arus Saat Mencari Ikan di Sungai Brantas

Blitar
Caption: Upaya pencarian korban oleh tim gabungan di Sungai Brantas, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (8/4/2025). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Mentari pagi pada Selasa (8/4/2025) yang menyelimuti Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, membawa kabar duka.

Di tengah aliran Sungai Brantas yang membelah wilayah tersebut, sebuah kejadian nahas menimpa seorang pemuda bernama SA, baru menginjak usia 20 tahun.

Bacaan Lainnya

Warga Desa Selokajang itu kini hilang, diduga kuat terseret arus sungai yang terkenal kuat.

Insiden nahas itu terjadi sehari sebelumnya, pada Senin (7/4/2025), SA bersama delapan orang rekannya menyusuri tepian Sungai Brantas.

Mereka datang dengan satu tujuan, mencari ikan. Cara yang mereka gunakan terbilang unik, “nglanet”, istilah lokal untuk metode menangkap ikan menggunakan campuran obat yang dilarutkan dalam pakan ikan, lalu ditebarkan ke sungai.

Suasana sungai kala itu mungkin tampak tenang, namun di bawah permukaannya, efek “nglanet” mulai bekerja.

Tak berselang lama, ikan-ikan yang terpikat umpan beracun itu mulai kehilangan keseimbangan dan mengapung ke permukaan.

Pemandangan ini tentu memicu semangat para pencari ikan, termasuk SA.

Dengan sigap, SA berusaha meraih ikan-ikan yang tengah mabuk. Namun takdir berkata lain. Entah terpeleset di tepian sungai yang licin, atau kehilangan keseimbangan saat menjangkau ikan terlalu jauh, tiba-tiba tubuh muda itu menghilang ditelan Sungai Brantas.

Teriakan minta tolong sempat memecah keheningan. Teman-teman SA yang menyaksikan kejadian itu dengan panik segera berusaha mendekat.

Akan tetapi, dalam sekejap mata, pemuda 20 tahun itu sudah tak terlihat lagi. Kepanikan dan rasa kehilangan sontak menyelimuti mereka.

Kabar duka ini dengan cepat sampai ke telinga pihak berwajib.

Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, membenarkan kejadian tragis tersebut.

“Berdasarkan dengan keterangan dari para saksi, saat berenang (korban) tidak memakai baju, menggunakan celana pendek warna hitam, dan jari kaki tengah sebelah kanan hilang lantaran patah akibat kecelakaan. Hingga kini petugas gabungan masih berusaha mencari keberadaannya,” jelas Samsul.

Sejak laporan diterima, petugas gabungan dari berbagai instansi bergerak cepat. Mereka menyisir setiap jengkal aliran Sungai Brantas di sekitar Desa Selokajang.

Perahu karet menyusuri permukaan sungai yang keruh, sementara tim di darat menyusuri tepian, berharap menemukan jejak keberadaan SA.

Samsul pun mengingatkan warga agar tidak melakukan tindakan berlebihan di sungai, terutama bagi mereka yang kurang mahir berenang.

Sungai Brantas, dengan arusnya yang terkadang tak terduga, menyimpan potensi bahaya yang fatal jika tidak diwaspadai.

Hingga berita ini diturunkan pada Selasa (8/4/2025) pagi, upaya pencarian SA masih terus dilakukan.

Pos terkait