Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Jumlah korban keracunan massal jemaah selawatan di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, mencapai antara 155 hingga 200 orang.
Koordinator Majelis Syubbanusalimiyah, Taufik Dwi Kusuma mengatakan, para jemaah yang menjadi korban keracunan massal dilarikan ke Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) dan RS HVA Kecamatan Pare.
“Dari RSKK ada sebanyak 129 jemaah, dengan rawat inap ada sembilan orang. Sedangkan perawatan di RS HVA ada 26 jemaah, dengan rawat inap satu orang,” kata Taufik, Rabu (2/10/2024).
Taufik menyampaikan, majelis selawatan ini setidaknya dihadiri sekitar 4.000 jemaah yang datang dari berbagai daerah seperti Kota Kediri, Jombang, hingga Tuban.
“Ada jemaah Tuban juga menjalani perawatan,” jelasnya.
Direktur RSKK, Gatot Rahardjo, menyebut kejadian keracunan massal ini insiden luar biasa. Sebab, jumlah korbannya diyakini mencapai 200 orang lebih.
Untungnya, kata Gatot, sistem yang sudah terbentuk di RSKK membuat penanganan pasien korban keracunan lebih cepat.
“Mereka mengeluhkan awal mual, muntah, pusing. Diagnosis awal kemungkinan adanya keracunan. Itu racunnya apa kita tidak tahu,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga mengalami keracunan saat menghadiri acara selawatan di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Selasa (1/10/2024) malam.
Keseluruhan korban telah dilarikan ke rumah sakit HVA dan RSKK. Akibat peristiwa itu, acara selawat juga dibubarkan.