Metaranews.co, Kota Kediri – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang berada di perbukitan Gunung Klotok, Kota Kediri, terdampak pembebasan lahan proyek Tol Kediri-Tulungagung.
Oleh karenanya, TPA yang diperkirakan seluas 3,6 hektare tersebut bakal direlokasi. Tak hanya dipindah, nantinya di lokasi TPA yang baru akan diterapkan metode zero waste.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Imam Muttakin, membenarkan TPA hasil relokasi akan menerapkan metode zero waste.
Adapun tempat relokasi TPA Klotok itu tidak terlalu jauh dari lokasi terdampak, tepatnya di TPA depannya yang sekarang sudah tidak aktif.
“Teknologi ataupun metode yang digunakan nanti rencananya penggantinya itu adalah metode zero waste. Di mana nanti sampah tidak seperti sekarang, sanitary landfill yang hanya sampah datang kemudian ditumpuk, dilapisi tanah,” kata Imam, Rabu (15/5/2024).
Untuk diketahui, metode zero waste menerapkan prinsip 5R, yakni refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang) dan rot (membusukkan sampah).
Prinsip 5R ini menjadi pegangan untuk membentuk gaya hidup tanpa sampah, dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.
Imam menerangkan, dengan diterapkannya metode zero waste ini diharapkan dapat mengurangi residu sampah setelah melalui tahap pengolahan.
“Kalau kapasitasnya produksi sampah harian yang masuk ke TPA itu kurang lebih 140 ton. Di TPA pengganti itu nanti ya kurang lebih 140 ton per hari,” jelasnya.
“Dibandingkan kalau yang TPA sekarang ya tidak ada residu, semuanya sampah datang ditumpuk dan dulapisi tanah metode sanitary landfill,” sambung Imam.
Menurut Imam, pembangunan TPA pengganti imbas Proyek Tol Kediri-Tulungagung ini diperkirakan akan dilakukan pada pertengahan tahun ini.
“Kurang lebih antara lima sampai enam bulan rampung. Kita serahkan pokoknya semuanya ke pemrakarsa, kita tahunya jadi,” pungkasnya.