Legislator Gerindra Kaltim Minta PAD Samarinda Ditingkatkan

PAD Samarinda
Caption: Anggota DPRD Kalimantan Timur, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun. Doc: Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Samarinda – Seperti air yang tak kunjung mengalir deras, masalah air bersih di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), terus mengendap di benak warganya.

Dorongan untuk memperbaiki tata kota dan infrastruktur kembali digaungkan, kali ini oleh anggota DPRD Kalimantan Timur, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, yang menekankan pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) demi menjawab kebutuhan dasar masyarakat.

Afif menyampaikan desakan tersebut pada Rabu (28/5/2025) di Gedung E DPRD Kaltim, dalam menyoroti berbagai persoalan yang masih membelit Kota Tepian, utamanya soal air bersih.

Ia menegaskan bahwa sumber daya fiskal yang kuat adalah fondasi utama untuk menjawab permasalahan layanan publik yang masih belum optimal.

“Kita butuh dana yang banyak untuk memperbaiki tata kota kita dan memperbaiki infrastruktur kota kita,” tegas legislator dari Partai Gerindra tersebut.

Menurutnya, keluhan warga terkait pelayanan air bersih hampir selalu muncul saat ia menggelar reses ke berbagai wilayah.

Afif menyebut bahewa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pernah menjadi sasaran kritik, namun kini mulai menunjukkan kemajuan positif dalam pelayanannya.

“Mungkin perlu kita beri waktu sedikit kepada PDAM untuk restorasi menjadi lebih baik,” ujarnya.

Selanjutnya, Afif mengapresiasi langkah Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang telah mengeluarkan kebijakan moratorium rekrutmen tenaga kerja di PDAM.

Menurut Afif, langkah ini penting untuk membenahi sistem manajemen yang sebelumnya dipenuhi oleh tenaga kerja titipan dan kurang efektif dalam pelayanan.

Afif menekankan bahwa cakupan air bersih Samarinda saat ini telah mencapai 78 persen. Namun untuk menjangkau 22 persen sisanya, dibutuhkan dana hingga Rp2 triliun.

Ia mengingatkan bahwa tantangan pembiayaan seperti ini tak bisa hanya ditopang oleh dana pusat atau APBD semata.

“Kita tidak bisa hanya berharap pada APBD atau dana pusat. Harus ada terobosan untuk meningkatkan PAD secara signifikan,” imbuhnya.

Sektor-sektor seperti retribusi parkir, pajak reklame, dan pemanfaatan aset daerah, menurut Afif, masih memiliki ruang besar untuk digarap secara optimal.

Akan tetapi, ia mengingatkan pentingnya sistem pengawasan yang ketat dan transparansi dalam penggunaan anggaran, agar setiap dana yang dibelanjakan benar-benar berdampak pada masyarakat.

Dengan keyakinan kuat, Afif menyatakan bahwa kota yang bersih, tertata, dan kompetitif hanya bisa diwujudkan jika seluruh elemen pemerintahan bergerak serempak dalam komitmen bersama. (ADV)

Pos terkait