Menimbang Kesiapan Guru di Kabupaten Kediri dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka

PPDB Jatim 2024
Caption: Siswa-siswi SDN Karangrejo 1, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, tampak sedang bermain di kelas saat jam istirahat, Kamis (4/5/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Penerapan kurikulum merdeka belajar tampaknya masih disikapi dengan ‘gagap’ oleh sejumlah guru di Kabupaten Kediri.

Seperti halnya yang diungkapakan salah satu guru SDN Karangrejo 1, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Solekah.

Bacaan Lainnya

Meskipun saat ini sekolah tempat Solekah mengabdi telah menerapkan kurikulum merdeka, namun untuk urusan penilaian siswa masih menggunakan kurikulum 2013.

“Di SDN Karangrejo 1 sudah memulai kurikulum (merdeka), itu sejak semester satu lalu. Ada juga pelatihan, sosialisasi kurikulum merdeka berjalan satu tahun ini. Tapi ya itu penilaiannya masih menggunakan kurikulum 2013,” kata Solekah, Jumat (5/5/2023).

Solekah menuturkan, peralihan kurikulum merdeka belajar tidak serta merta dapat langsung diterapkan.

Untuk kurikulum merdeka, kata Solekah, para guru harus memahami kondisi siswa-siswinya. Tidak boleh ada pemaksaan cara belajar, bagaimanapun kemampuan yang dimiliki siswa.

Selanjutnya, pada kurikulum merdeka para siswa bebas belajar dengan cara yang menyenangkan, sehingga diharapkan para siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

“Bebas belajar, bukan berarti seenaknya sendiri,” tuturnya.

Terpisah, salah satu guru SMP di Kecamatan Gurah, Harto, menerangkan bahwa kurikulum merdeka baru akan diterapkan pada tahun ajaran baru ini.

“Kurikulum merdeka belajar hanya akan diterapkan kepada siswa kelas 7. Sedangkan siswa kelas lainnya masih akan menggunakan kurikulum sebelumnya, 2013,” jelasnya.

Menurut Harto, penerapan kurikulum merdeka ini bakal tergantung kepada masing-masing guru di lingkungan sekolah masing-masing.

Penerapan kurikulum merdeka bakal dikakukan berdasarkan pemahaman masing-masing kompetensi guru.

“Jadi enggak bisa dipukul rata, apalagi tidak semua guru mendapatkan pelatihan. Dari masing-masing sekolah diwakili satu guru per matpel (mata pelajaran). Padahal per matpel yang ngajar lebih dari dua,” ungkapnya.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Muhammad Muksin, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2023 memberikan keterangan yang sama.

Muksin menuturkan sekolah-sekolah di Kabupaten Kediri bakal 100 persen menerapkan kurikulum merdeka tahun ajaran baru ini, yang pada tahun-tahun sebelumnya masih diterapkan secara bertahap.

“Tahun ajaran baru ini benar-benar kurikulum merdeka secara penuh,” pungkas Muksin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *