Meriahnya Bersih Desa di Sumber Ubalan Kediri, Parade Gunungan Hasil Bumi Ludes Diserbu Warga

Sumber Ubalan Kediri
Caption: Masyarakat berebut tumpengan hasil bumi di Sumber Ubalan, Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (19/7/2025). Doc: M Nasrul/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Kemeriahan dan semangat gotong royong antarwarga tampak menyelimuti Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (19/7/2025).

Pagi itu, Sabtu (19/7/2025), tengah digelar tradisi kirab budaya dan bersih desa yang dipusatkan di Sumber Ubalan. Dalam kirab ini tersaji empat gunungan berisi hasil bumi yang menjadi rebutan ribuan warga.

Jauh sebelum kemerdekaan, kirab sekaligus sedekah hasil bumi ini telah menjadi tradisi tahunan di Desa Jarak.

Kepala Desa Jarak, Mohammad Toha, menjelaskan bahwa tradisi ini merupakan warisan nenek moyang yang hingga kini terus dilestarikan oleh warga.

“Kita terus lakukan sedekah tumpeng bumi ini untuk melestarikan budaya peninggalan dari nenek moyang,” ujar Toha, Sabtu (17/7/2025).

Toha menambahkan, arak-arakan gunungan hasil bumi ini sempat terhenti di periode kepala desa sebelumnya, dan juga selama pandemi COVID-19.

“Maka dari itu kita lestarikan kembali keberadaan budaya nenek moyang kita saat ini,” jelasnya.

Prosesi arak-arakan gunungan hasil bumi dimulai di SDN Jarakan 3, yang berjarak sekitar 450 meter dari kawasan Sumber Ubalan. Lokasi ini dipilih karena rute yang paling strategis sebagai titik pemberangkatan.

Dari sana, keempat gunungan diarak oleh warga yang didominasi anak-anak muda, yang dengan semangat memikul dan melewati jalan raya menuju Sumber Ubalan.

Menariknya, keempat gunungan ini merepresentasikan kekayaan panen dari tiap penjuru Desa Jarak, utara, timur, selatan, dan barat.

Toha menjelaskan bahwa gunungan tersebut memiliki diameter dan ketinggian yang bervariasi. Ada gunungan berukuran sedang dengan tinggi 1,5 meter, hingga gunungan raksasa yang menjulang setinggi 3,5 meter.

Gunungan raksasa tersebut disebut sebagai “punjer” atau pusat dari seluruh hasil panen.

Setibanya di Sumber Ubalan, tiga dari empat gunungan hasil bumi dibagikan kepada masyarakat di tengah kolam inti yang memiliki luas sekitar 100 meter persegi.

Sementara itu, satu gunungan raksasa dibagikan di luar inti sumber, namun masih dalam lingkup kawasan Sumber Ubalan.

Momen paling dinanti adalah saat gunungan dibagikan. Warga Desa Jarak tumpah ruah, saling berebut hasil bumi hingga rela masuk ke dalam kolam.

Toha berharap kegiatan ini membawa manfaat besar bagi warganya, terutama para petani.

“Harapannya melalui kegiatan seperti ini bisa menjadikan manfaat kepada warga di Desa Jarak, terutama para petani agar hasil yang diperoleh bagus-bagus,” tutur Toha.

Kabid Sejarah dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Eko Priyatno, mendukung pelaksanaan bersih Desa Jarak.

Menurut Eko, kegiatan ini adalah bentuk kearifan lokal yang patut dilestarikan agar tidak punah.

“Sekaligus bisa memberdayakan ekonomi kerakyatan tentunya, jangan lupa akan hal itu,” paparnya.

Salah satu warga, M Riskiy Abi Pratama (17), mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam bersih desa kali ini.

Dalam momen rebutan tumpeng sedekah hasil bumi, Abi berhasil mendapatkan hadiah tak terduga, seekor ayam jago hidup.

“Baru kali ini dapat (ayam hidup), padahal sebelumnya tidak pernah dapat,” ucapnya kepada Metaranews.co.

Abi berencana menjual ayam jago itu seharga Rp200.000, dan membagikan hasilnya kepada kelima temannya yang telah membantunya.

“Lumayan, dibagi orang lima dapat empat puluhan (Rp40.000). Nanti buat jajan uangnya,” terang Abi.

Pos terkait