Nestapa Guru Honorer di Jombang, Gaji Cuma Rp 300 Ribu Per Bulan

Jombang
Caption: Guru honorer di MI Swasta Darul Ulum, Hasan Bisri, saat dimintai keterangan, Senin (25/11/2024). Doc: Metaranews.co/Karimatul Maslahah

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November, untuk menghargai jasa guru.

Namun pada peringatan tahun ini, nasib para guru honorer dengan penghasilan rendah menjadi potret ketimpangan yang menyelimuti dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Jombang.

Bacaan Lainnya

Guru yang menjadi ujung tombak dalam mencerdaskan anak bangsa nyatanya masih menghadapi masalah kesejahteraan yang belum teratasi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun METARA, guru honorer di Kabupaten Jombang hanya menerima gaji antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per bulannya.

Hal ini sampaikan oleh salah seorang guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum Mojosongo, Hasan Bisri (41).

“Tergantung pada yayasan, mulai Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Kalau di (sekolah) negeri beda lagi, nominalnya malah di bawah Rp 400 ribu,” ujarnya, Senin (25/11/2024).

Tentu saja nominal tersebut terbilang kurang layak. Sebab, jumlahnya masih jauh dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jombang yang dipatok Rp 2.945.544 per bulan.

Meski mengabdi di sekolah swasta, namun Hasan memiliki kesempatan mendapatkan fasilitas pemerintah seperti gaji yang dikeluarkan dari Kementerian Agama (Kemenag).

Sebab madrasah tempat Hasan mengajar berada di bawah naungan Kemenag, dan ia telah memiliki sertifikasi.

“Sertifikasi memang lumayan menolong guru honorer, tapi pengabdiannya minimal lima tahun, inpassing minimal 10 tahun, gaji guru sertifikasi di swasta sekitar Rp 1.700.000 per bulan, yang sudah inpassing ada tambahan Rp 1 juta,” tuturnya.

Keinginan Hasan, guru honorer yang telah mengabdi selama 14 tahun ini sederhana, hanya ingin setara dan mendapatkan gaji yang layak serta ada pemerataan gaji guru.

“Yang disampaikan Mendikdasmen kemarin memang sangat bermanfaat. Masalahnya para guru yang di daerah ini tidak merasakan. Akan tetapi, saya berharap para pemimpin yang terpilih pada Pilkada ini nantinya bisa memberikan anggaran untuk tunjangan para guru honorer,” harapnya.

Terpisah, salah seorang guru honorer di SDN Gedangan Mojowarno, Muhammad Hafidz Ayutullah (24) mengatakan, dirinya menerima gaji tergantung pada jumlah Rombongan Belajar (Rombel) yang diambil.

Jika dikalkulasikan, maka satu Rombel diupah kurang lebih sebesar Rp 150 ribu.

“Saya menjadi guru honorer pembimbing mulok diniyah di sana, yang saya ajar ada delapan Rombel, upahnya hampir Rp 1.200.000,” kata dia.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Jombang, Rahmat Agung Saputra, saat dimintai keterangan mengenai gaji guru honorer di Jombang belum merespon.

Pos terkait