Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Calon Bupati Kediri, Deny Widyanarko, nonton bareng pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C, di Sumber Paron, Kabupaten Kediri, Jumat (15/11/2024) malam.
Bagi Deny, ini merupakan simbol dukungannya terhadap sepak bola, khususnya di Kabupaten Kediri. Ia berharap kelak dapat lahir pemain-pemain berkelas dari Bumi Panjalu, yang bisa memperkuat Garuda di ajang-ajang bergengsi.
“Kemajuan persepakbolaan di Kabupaten Kediri akan turut menjadi bagian dari fokus kinerja kami ke depan,” tegas Deny yang berpasangan dengan Mudawamah tersebut.
Deny bersama Mudawamah telah merencanakan sejumlah program. Pertama, dia akan mengembalikan kejayaan Persedikab Kediri melalui berbagai upaya dukungan.
“Semua kebutuhan terkait dengan kemajuan persepakbolaan di Kabupaten Kediri, maka kami akan senantiasa mensuport dan memfasilltasi,” jelas Deny.
“Termasuk dalam mengembalikan kejayaan tim kebanggaan Kabupaten Kediri, yaitu Persedikab Kediri. Untuk dapat bersaing dan menjadi barometer di kancah persepakbolaan kompetisi Liga Indonesia kita perlu mensuport dan memfasilitasi anggaran untuk kebutuhan Persedikab dalam mengarungi kompetisi liga,” tambah figus calon bupati yang identik dengan blangkon hijaunya itu.
Kedua, lanjut Deny, pembinaan sepak bola di tingkat bawah juga akan menjadi prioritasnya. Dia pun bertekad mendukung penuh Sekolah Sepak Bola (SSB) sebagai Kawah Candradimuka bibit-bibit atlet di Bumi Panjalu.
Dukungan tersebut berupa pemenuhan kebutuhan latihan bagi masing-masing SSB melalui anggaran APBD yang diterima oleh PSSI Kabupaten Kediri. Seperti bola, kaus tim, maupun rompi latihan.
Deny juga bakal menggelar kompetisi sepak bola di berbagai kelompok usia dengan tajuk memperebutkan Piala Bupati Kediri, mulai dari usia dini, remaja hingga senior.
“Pembinaan sepak bola di tingkat bawah saya kira juga perlu nantinya kita akomodir. Kita tahu pembinaan yang dipersiapkan dengan baik sangat perlu dilakukan untuk terus memunculkan regenerasi pemain, baik itu untuk kepentingan tim Persedikab Kediri, syukur-syukur dapat berperan aktif dalam memberikan sumbangsih pemain kita terhadap Timnas Indonesia,” terangnya.
Terkait program-program ini, Deny sudah banyak berbicara dengan pihak yang berkompeten di bidangnya. Termasuk mantan pemain Timnas Indonesia, Budi Sudarsono, dan juga eks kapten Persik Kediri, Harianto.
Yang tak kalah penting, menurut Deny, adalah kursus kepelatihan bagi pelatih-pelatih SSB di Kabupaten Kediri.
Kursus kepelatihan ini dinilai cukup penting, untuk menambah kemampuan maupun keilmuan dari para pelatih, agar memiliki metode kepelatihan yang sesuai dengan kurikulum yang seharusnya dilakukan.
“Dalam rancangan konsep tersebut memang salah satunya perlu adanya peningkatan SDM para pelatih-pelatih yang tersebar luas di Kabupaten Kediri, untuk mengikuti kursus kepelatihan,” ujar Deny.
“Kita akan memfasilitasi para pelatih-pelatih di Kabupaten Kediri ini untuk mengikuti kursus kepelatihan secara gratis,” tambah pria asal Plosoklaten tersebut.
Terakhir, kata dia, yakni diperlukan lapangan sepak bola yang menunjang. Untuk hal ini, menurut Deny bisa diakomodir melaui program pembangunan dusun senilai Rp 300-500 juta per dusun per tahun, yang sudah ia gagas bersama Mudawamah.
Program tersebut bisa digunakan untuk melakukan perawatan lapangan dusun atau desa, sehingga dapat digunakan secara maksimal.
“Mudahan-mudahan dengan sejumlah konsep yang sudah kami tata ini, bisa membawa kemajuan bagi persepakbolaan di Kabupaten Kediri,” harapnya. (ADV)