Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Revitalisasi Pasar Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih menunggu kesiapan pembangunan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) yang kini masih dalam proses tender.
Pembangunan TPPS di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, itu bakal menelan anggaran sebesar Rp1,9 miliar.
“Kita tenderkan, target Oktober selesai. Mudah-mudahan lancar semua, tender clear, ada pemenang, dan progres paling tidak dua-tiga bulan sudah selesai,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, Jumat (19/5/2023).
Tutik menyebut pembangunan TPPS dengan anggaran sebesar Rp1,9 miliar itu bakal menampung sebanyak 700 pedagang.
Adapun konsep pembangunan TPPS, lanjut Tutik, akan dimodel los atau lapak jualan berpetak.
“Di DED kami seperti biasa los, seperti revitalisasi Pasar Gringging dahulu. (Model) Los atau lapak-lapak begitu,” jelasnya.
Selanjutnya, Tutik menyampaikan bahwa TPPS yang akan dibangun ini berada di atas lahan desa setempat, dengan berstatus sewa. Oleh karenanya, TPPS senilai Rp1,9 miliar ini tidak dibuat permanen.
“Memang anggarannya terkesan besar karena memang berukuran luas, yang dibangun petak-petak banyak untuk jumlah pedagang. Tidak hanya 100 atau 200 (pedagang), kalau pasar Ngadiluwih cukup banyak, kurang lebih 700 pedagang,” sebutnya.
Sementara itu, terkait revitalisasi Pasar Ngadiluwih pada tahun 2024 mendatang, Tutik menyampaikan masih proses review DED.
Revitalisasi Pasar Ngadiluwih ini, kata Tutik, bakal menelan anggaran APBD sebesar Rp28 miliar, yang diperkirakan mulai dibangun tahun 2024 mendatang.
“Harapan kami dua atau tiga bulan ke depan sudah clear semua DED Pasar Ngadiluwih. Saat ini masih kita review,” pungkasnya.